Kompas TV nasional peristiwa

14 Wilayah Ini Alami Peningkatan Curah Hujan akibat La Nina, Pertanian dan Perikanan Terancam

Kompas.tv - 29 Oktober 2021, 14:25 WIB
14-wilayah-ini-alami-peningkatan-curah-hujan-akibat-la-nina-pertanian-dan-perikanan-terancam
Ilustrasi banjir bandang akibat curah hujan tinggi (Sumber: POS-KUPANG.COM/ISTIMEWA)
Penulis : Hedi Basri | Editor : Desy Afrianti

Kondisi ini memengaruhi sirkulasi udara global yang mengakibatkan udara lembab mengalir lebih kuat dari Samudra Pasifik ke arah Indonesia.

Akibatnya, Indonesia banyak terbentuk awan dan diprediksi kondisi ini bisa meningkatkan curah hujan sebagian besar wilayah Tanah Air.

BMKG telah mengeluarkan peringatan dini terhadap ancaman datangnya La Nina menjelang akhir tahun ini.

Berdasarkan monitoring terhadap perkembangan terbaru dari data suhu permukaan laut di Samudra Pasifik bagian tengah dan timur, menunjukkan bahwa saat ini nilai anomali telah melewati ambang batas La Nina, yaitu -0.61 pada dasarian I Oktober 2021.

Kondisi ini berpotensi untuk terus berkembang dan Indonesia harus segera bersiap menyambut La Nina yang diprakirakan berlangsung dengan intensitas lemah-sedang, setidaknya hingga Februari 2022.

Baca Juga: Waspada Dampak La Nina, BMKG: Mulai dari Longsor, Banjir hingga Angin Puting Beliung

“Sebagai langkah mitigasi guna meminimalkan risiko, BMKG terus melakukan Sekolah Lapang Iklim (SLI) dan Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN). Karena meski La Nina adalah ancaman, namun di sisi lain ada hal positif yang juga dibawa,” katanya.

Salah satunya, kata Dwikorita, berdampak bagi petani. Kata Kepal BMKG itu, La Nina menyediakan pasokan air yang berpotensi meningkatkan produktivitas pertanian, sedangkan bagi pekerja di sektor kelautan, La Nina membuat perluasan area pasang surut wilayah pesisir yang dimanfaatkan oleh nelayan tambak budi daya dan garam.

Hasilnya, Dwikorita mencontohkan, SLI yang digelar di Desa Legoksari, Kecamatan Tlogomulyo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah pada Juni 2020 di mana panen bawang dengan demontration plot (demplot) SLI menghasilkan produk berkualitas.

“Begitu juga dengan aktivitas kegiatan SLCN yang ternyata memiliki dampak cukup baik terhadap perubahan pola pikir nelayan. Nelayan yang sudah mengaplikasikan 'update' informasi cuaca maritim secara rutin dapat terhindar dari kecelakaan akibat angin kencang dan hujan badai siklon tropis Seroja,” kata dia.

Untuk itu, ia mengajak para pemangku kepentingan memberi dukungan pengembangan SLI/SLCN di wilayahnya. Hal ini akan mencerminkan bahwa pendampingan terhadap petani dan nelayan akan menjadi aksi kolektif-kolaboratif berbasis kemitraan yang setara yaitu kemitraan pemerintah-publik-swasta dengan semangat gotong royong.

BMKG juga membentuk “Brigade La Nina” bersama Kementerian Pertanian dan jaringan alumni SLI yang ada di seluruh Indonesia. 

Harapannya, seluruh pembaruan perkembangan cuaca dan iklim maupun peringatan dini dapat langsung tersebar dan diterima masyarakat guna meminimalisasi dampak kerugian yang dapat ditimbulkan.

Baca Juga: Cek Daerahmu! Ini Daftar Wilayah yang Perlu Waspada Dampak La Nina




Sumber : Kompas TV/Ant




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x