"Yang kami ungkap, ini nyangkut ke peristiwa yang di Wonogiri, Jawa Tengah. Mungkin rekan-rekan sudah tahu ada ibu yang meninggal gantung diri. Tim kami kemudian berangkat ke sana, kita eksplor, dari 23 pinjol nyangkut ke sini satu," kata Helmy.
Selain JS, Helmy menambahkan, pihaknya juga turut menangkap Ketua KSP Solusi Andalan Bersama berinisial MDA dan SR. Dari tangan kedua pelaku, pihaknya juga menyita sejumlah barang bukti.
Baca Juga: PPATK: Ada Hubungan Antara Pinjol Resmi dan Ilegal
"Dari saudara MDA (Ketua KSP Solusi Andalan Bersama), disita akta pendirian KSP Solusi Andalan Bersama, perjanjian kerja sama dengan payment gateway, HP," ujar Helmy.
"Lalu, uang senilai Rp20,4 miliar pada rekening bank atas nama KSP Solusi Andalan Bersama, uang senilai Rp11 juta pada rekening bank atas nama KSP Solusi Andalan Bersama. Dari SR disita HP."
Dalam kasus ini, Helmy menjelaskan penyidik Polri menangkap setidaknya 7 orang tersangka yang diduga terlibat pinjol ilegal tersebut.
Mereka ditangkap setelah penyidik Bareskrim Polri menggerebek 5 wilayah di sekitar Jakarta.
Baca Juga: Fakta-Fakta Kejahatan Pinjol Ilegal, Didanai WNA dan Peras Uang Rp20 Miliar dari Masyarakat
Adapun tujuh tersangka yang ditangkap memiliki peran berbeda-beda dalam pinjol ilegal tersebut. Namun, mayoritasnya bertugas sebagai operator desk collection.
Desk collection merupakan operator yang betugas untuk menyebar SMS berisikan ancaman dan penistaan kepada peminjamnya.
Mereka merupakan pihak ketiga yang dipekerjakan untuk sejumlah perusahaan pinjol.
Lebih lanjut, Helmy mengatakan, saat ini Bareskrim Polri sedang memburu satu Warga Negara Asing (WNA) berinisial ZJ yang diduga sebagai penyandang dana dari layanan penyebaran SMS ancaman tersebut.
Baca Juga: DPR Minta Polri Tak "Hangat-hangat Tahi Ayam" Saat Tindak Pinjol Ilegal
"Dari keterangan para tersangka yang sudah diamankan, ada seorang yang diduga sebagai warga negara asing yang sampai saat ini masih DPO dan dalam proses pencarian berinisial ZJ," ujar Helmy.
"Ini di alamatnya di daerah Tangerang. Sampai saat ini masih dalam pencarian."
Sumber : Tribunnews.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.