JAKARTA, KOMPAS.TV – Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling) atau keamanan swakarsa harus dihidupkan kembali untuk mengatasi kasus begal atau perampokan di malam hari.
Hal itu disampaikan oleh pakar hukum pidana dari Universitas Trisakti, Asep Iwan Iriawan, dalam program "Kompas Petang" Kompas TV, Sabtu (23/10/2021).
Menurut Asep, para pelaku begal biasanya melaksanakan aksinya di malam hari, saat situasi sepi dan jauh dari keramaian.
“Kan tidak semua petugas berkeliling di situ. Minimal bagaimana siskamling atau keamanan swakarsa masyarakat di RT dan RW dihidupkan kembali,” jelasnya.
Jika siskamling atau pengamanan swakarsa tidak dihidupkan kembali, kejadian pembegalan atau perampokan ini akan terus terjadi.
Sebab, salah satu penyebab maraknya kasus pembegalan adalah desakan kebutuhan ekonomi.
Baca Juga: Kasih Tegas! Pakar Hukum Pidana Sarankan Tembak di Tempat untuk Pelaku Begal
“Karena kebutuhan ekonomi kan, pelariannya ke dunia hitam itu,” tambahnya.
Mengenai kasus pembegalan -- yang menurut sebagian warga sering terjadi -- hingga menyebabkan seorang karyawati meninggal di Jl Angkasa, Iwan menyebut, seharusnya Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) melaporkan pada aparat keamanan.
“Kan setidaknya muspika atau kelurahan melaporkan pada aparat keamanan. Minimal setingkat polsek harus berani menjaga,” ujarnya.
Dia menegaskan, masyarakat di sekitar lokasi pun diminta tidak tinggal diam. Mereka harus menggiatkan siskamling untuk mencegah terulangnya peristiwa serupa.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.