SOLO, KOMPAS.TV - Ponsel, internet dan media sosial saat ini tak bisa lepas dari genggam banyak orang. Hal itu bisa menjadi tanda kecanduan yang membuat banyak orang merasa perlu melakukan digital detoks.
Ada banyak manfaat dari ponsel dan media sosial, bila digunakan dengan tepat. Akan tetapi, penggunaan ponsel dan media sosial yang berlebihan juga memberikan dampak buruk.
Sejumlah survei dan penelitian menunjukkan, teknologi informasi dan komunikasi terkini menimbulkan stres.
Akibat penggunaan ponsel berlebihan, kalangan muda dapat mengalami kesulitan tidur, kosentrasi berkurang hingga gejala depresi.
Baca Juga: Sering Cek Ponsel Setiap Kali Bangun Tidur? Ini Efeknya ke Otak
Karena itu, banyak orang mulai mencoba melakukan digital detoks. Adapun digital detoks adalah usaha menarik diri dari penggunaan ponsel, televisi, komputer, internet, dan media sosial.
Digital detoks diharapkan dapat membuat orang lebih fokus pada interaksi di dunia nyata. Selain itu, hal ini bisa jadi kesempatan untuk menghilangkan racun, berupa stres akibat teknologi.
Merasa kecanduan ponsel dan media sosial? Simak cara melakukan digital detoks ini, yang dikutip dari beberapa sumber.
1. Pasang target
Buat target sendiri sesuai kemampuan dan kebutuhan. Tuntutan tugas, kerja, hingga kehidupan sehari-hari membuat kita perlu tetap menggunakan ponsel dan komputer.
Karena itu, kita dapat memasang target sendiri dalam melakukan digital detoks selama beberapa minggu atau hari-hari tertentu dalam seminggu.
Selain itu, kita juga dapat menghapus atau mengurangi penggunaan game atau aplikasi tertentu yang membuat kita kecanduan.
2. Matikan notifikasi
Suara, dering, dan getaran ponsel dapat mengganggu kita. Dengan mematikan notifikasi kita dapat lebih fokus melakukan kegiatan lain tanpa perlu melihat ponsel selama periode waktu tertentu.
Baca Juga: Waspada, Kenali Tanda-Tanda Kecanduan Gadget
3. Batasi penggunaan ponsel
Kurangi penggunaan ponsel selama waktu makan, saat akan tidur, ketika baru bangun tidur, dan saat bersama keluarga agar bisa tidak mengalami ketergantungan.
Bila perlu, bisa pula meminta bantuan dari keluarga dan teman untuk mengingatkan.
4. Hidupkan timer
Ada banyak fitur di ponsel dan komputer yang dapat mengatur waktu penggunaan media sosial atau aplikasi. Pasang timer ini untuk mengingatkan dan mencegah kita tersedot ke dalam pusaran teknologi.
5. Lakukan aktivitas alternatif
Coba cari kegiatan kesukaan yang dapat mengalihkan kita dari media sosial, seperti berkebun, berolah raga, atau membaca buku.
6. Siapkan buku harian
Buku harian ini dapat menjadi sarana mencatat perkembangan dan pengalaman selama digital detoks. Dengan ini, kita dapat melakukan evaluasi hingga menyadari manfaat digital detoks.
Perlu disadari, digital detoks tidak mudah, meski bukan mustahil juga dilakukan. Perlu kemauan kuat dan dukungan orang-orang terdekat untuk lepas dari kecanduan media sosial
Baca Juga: Psikolog Tak Rekomendasikan Anak-anak Tonton Konten Orang Dewasa, Bisa Kecanduan
Sumber : verywellmind.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.