Soekarno melalui utusannya menanyakan hukum mempertahankan kemerdekaan. KH Hasyim Asy'ari kemudian menjawab dengan tegas bahwa umat Islam perlu melakukan pembelaan terhadap Tanah Air dari ancaman asing.
Pada 17 September 1945, KH Hasyim Asy'ari mengeluarkan fatwa jihad untuk melawan para penjajah.
Pengaruh resolusi jihad sangat meluas hingga menggerakkan para santri ke Surabaya untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Ditambah dengan pekikan semangat dari Bung Tomo, terjadilah peristiwa 10 November 1945 yang kini diperingati sebagai Hari Pahlawan.
Peristiwa heroik tersebut merujuk pada pertempuran antara Arek-Arek Suroboyo melawan pasukan Netherlands-Indies Civil Administration/NICA.
Namun, tidak banyak yang tahu bahwa semangat juang dan patriotisme arek arek Suroboyo tersebut lahir dari semangat jihad yang digelorakan oleh kaum santri melalui resolusi jihad.
Baca Juga: Hari Santri 2021: Begini Teks Lengkap Resolusi Jihad NU 22 Oktober 1945, Acuan Sejarah Hari Santri
Sejarah mencatat, pertempuran 10 November 1945 yang sangat heroik itu tidak akan pernah ada tanpa ada Resolusi Jihad yang diprakarsai oleh kaum santri di Kampung Bubutan, Surabaya, pada 22 Oktober 1945.
Resolusi Jihad yang dibacakan pada tanggal 22 Oktober, selang 20 hari dari Hari Pahlawan 10 November menunjukkan bahwa kaum santri memiliki peran penting dalam perjuangan kemerdekaan Bangsa ini.
Oleh karena itu, sejarah Hari Santri jadi poin penting yang tak terlepaskan jelang peringatan yang jatuh pada hari ini 22 Oktober.
Santri memiliki peran besar dalam berjuang merebut dan mempertahankan kemerdekaan serta menjaga keutuhan NKRI.
Perlu diketahui, penetapan Hari Santri dilakukan langsung oleh Presiden RI, Joko Widodo yang putusannya termaktub dalam Keppres Nomor 22 Tahun 2015
Dalam rangka menyambut Hari Santri Nasional 2021, pemerintah telah menyiapkan tema dan logo khusus. Mengutip situs resmi Kemenag, tema peringatannya adalah "Santri Siaga Jiwa Raga".
Tak hanya itu, pemerintah juga telah menyiapkan logo Hari Santri Nasional 2021 yanh diramaikan dengan beragam warna. Mulai dari ungu, jingga, hijau, hingga biru muda. Warna-warna tersebut mencerminkan semangat dan kolaborasi santri untuk mengabdi pada Indonesia.
Lebih spesifiknya, logo berwarna ungu mencerminkan semangat untuk mencapai segala sesuatu. Sementara warna kuning menggambarkan sikap berbagi untuk sesama dan Indonesia.
Logo berwarna jingga menandakan kebersamaan, warna kuning mencerminkan sujud, serta biru muda mengandung makna salat atau berserah diri kepada Tuhan.
Baca Juga: 5 Link Twibbon Hari Santri Nasional 22 Oktober 2021, Cek di Sini
Sumber : Kompas TV/Kemenag
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.