“Sebagai aspirasi, kami catat,” ujar Hendrawan pada Kompas TV, Rabu.
Meski begitu, Hendrawan menyoroti bahwa Pemilu dan Pilpres masih 2 tahun lagi. Menurutnya, PDIP masih memiliki banyak waktu untuk mempertimbangkan sosok pencalonan di Pilpres.
Baca Juga: Daftar Tokoh yang Sudah Dideklarasikan Jadi Capres 2024: Ganjar, Puan, hingga Anies
“Hasil survei masih naik turun dan partai juga masih memiliki waktu untuk menetapkan pasangan calon yang akan diajukan,” kata Hendrawan.
Lebih jauh, ia yakin PDIP akan memperhitungkan hasil survei, sedangkan masyarakat juga akan mempertimbangkan calon yang diajukan partainya.
“Saya percaya di masa depan akan terjadi konvergensi karena partai tentu akan memperhitungkan hasil survei dan pemilih survei tentu akan memperhitungkan calon yang akan diajukan parpol,” ujar Hendrawan.
Selain itu, keputusan sosok capres dan cawapres usungan PDIP juga tergantung komunikasi dengan parpol lain.
“Pemilu kan masih lama. Parpol sedang menyerap aspirasi masyarakat. Karena pasangan capres dan cawapres diusung parpol, berbagai parpol berkomunikasi dan jual beli narasi, ekspektasi, aspirasi, kalkulasi, dan seterusnya,” urai Hendrawan.
Karena berbagai dinamika itu, ia menyimpulkan masih terlalu awal bagi PDIP untuk memutuskan sosok capres.
“Keputusan itu ada di tangan ketua umum. Dan seperti pengalaman sebelumnya, keputusan itu selalu diambil di hari-hari terakhir. Apalagi, untuk partai secara persyaratan sudah memiliki tiket,” pungkasnya.
Baca Juga: Ganjar, Puan, Risma Masuk Kader Potensial PDIP di Pilpres, Hasto: Lahir dari Kaderisasi Partai
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.