"Setelah beberapa bulan menjalani pendidikan, saya resmi jadi polisi," tambahnya.
Baca Juga: Alasan Polisi 'Artis' Aipda Ambarita dan Aiptu Jack Dimutasi ke Humas Polda Metro Jaya
Ketika Dwifungsi ABRI dihapus, dia dipindah ke Jakarta hingga saat ini.
Pada 2017 dia dipercaya sebagai pemimpin tim pengurai massa Polres Jakarta Timur, bernama Raimas Backbone.
Nama itu terinspirasi dari Sabhara Backbone (SB), Ambarita menyebut SB merupakan tulang punggung Polri karena bergerak paling depan.
"Sabhara Backbone itu semacam tulang punggung dari Polri, yang bergerak paling depan. Nah, terinspirasinya dari situ. Jadi namanya tim pengurai massa ditambah kata 'Backbone', Raimas Backbone," lanjutnya.
Raimas Backbone menjadi populer sebab memiliki kanal YouTube dengan jutaan pelanggan.
Penghasilan dari YouTube digunakan Raimas Backbone untuk mencukupi biaya operasional tim. Selain itu mereka juga punya akun Instagram.
"Semua yang ada di YouTube dan Instagram kami itu apa adanya, artinya tidak dibuat-buat," ungkap Ambarita.
"Bikin YouTube, menghasilkan uang. Itu buat kami makan. Dulu enggak ada uang makan dari kantor. Ada motor yang rusak, misalnya ganti tali kopling, itu uang dari YouTube," bebernya.
"Misal ban pecah, nunggu uang dari kantor lama, masak enggak patroli dulu? Enggak bisa," pungkasnya.
Saat ini, Ambarita praktis akan banyak bertugas di bidang kehumasan sesuai dengan pos-nya saat ini Bidang Humas Polda Metro Jaya.
Sumber : Tribunnews
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.