Sebanyak 11 anak ditemukan sudah dalam keadaan tidak bernyawa, sedangkan 10 orang berhasil diselamatkan.
"Tim pencari menemukan seluruh korban di daerah hilir," ujar Bupati Ciamis Herdiat Sunarya, dikutip dari DW.
Baca Juga: Tertimpa Bangunan Rumah Akibat Gempa, Seorang Balita di Karangasem Meninggal Dunia
Korban pertama ditemukan pukul 19.15 WIB. Korban lainnya yang ditemukan hingga pukul 21.00 WIB mencapai 11 orang.
"Iya, pada pukul 20.05 WIB jenazah siswa yang tenggelam sudah ditemukan meninggal 10 orang. Baru sekitar pukul 21.00 WIB lebih ditemukan lagi seorang, jadi total 11 orang," ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ciamis Memet Hikmat, Jumat malam.
Tragedi tewasnya pelajar saat susur sungai ini adalah kedua kalinya dalam dua tahun terakhir. Sebelumnya, kejadian serupa terjadi di Sleman, Yogyakarta.
Tragedi yang menewaskan 10 siswa SMPN 1 Turi Sleman itu terjadi pada Jumat, 21 Februari 2020.
Kegiatan yang dilakukan juga sama, yakni kegiatan pramuka. Kegiatan itu diikuti siswa kelas 7 dan 8 SMPN 1 Turi. Namun, peserta susur sungai ada 249 anak, terdiri dari 124 siswa kelas 7 dan 125 siswa kelas 8.
Nahas, pada sekitar pukul 15.00 WIB, mendadak terjadi hujan deras di hulu, sehingga air sungai pun tiba-tiba deras menerjang siswa, dan sebagian besar dari mereka hanyut terbawa arus.
Para siswa spontan berupaya saling menyelamatkan diri. Mereka yang selamat pun berjalan naik menjauhi sungai. Pada pukul 15.30 WIB, tim SAR dan relawan mulai memberikan pertolongan serta evakuasi.
Dalam susur sungai itu 10 siswa dilaporkan tewas, 239 siswa selamat, dan 23 anak di antaranya mengalami luka-luka.
Baca Juga: Telan Korban Lagi, Susur Sungai di BNPB sebagai Upaya Cegah Banjir: Pentingnya Buat Siswa SMP Apa?
Sumber : Kompas TV/Associated Press/DW
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.