Meski beruntung, masyarakat Bali bahu membahu, saling membantu. Seperti dengan penjaja sewa papan selancar di Pantai Kuta, Jeffry.
"Sudah seminggu kami di sini, tak satu pun ada yang menyewa"
Lalu bagaimana melanjutkan hidup?, tanya saya.
Beruntung ada bantuan (sosial) juga warga yang saling memberi makan kepada kami.
Dengan pembukaan Bali, ada harapan baru, sekaligus juga tantangan.
"Saya senang, akan pembukaan kembali Bali untuk wisatawan mancanegara, tapi kami tetap akan jaga dan buka secara bertahap, untuk menjamin kesehatan!" Kata Gubernur Bali, Wayan Koster.
Koster yakin akan pembukaan ini, tidak akan memunculkan kondisi yang terkendali. Ada rencana-rencana yang sudah disiapkan.
Di antaranya di Hulu adalah soal ketertiban protokol kesehatan termasuk pengetatan di pintu gerbang Bandara. Lalu di hilir, mempersiapkan pula fasilitas kesehatan (Rumah Sakit, Puskesmas, dan Klinik) yang siap dengan penanganan, obat, dan rencana darurat kesehatan.
Baca Juga: Begini Upaya Menparekraf Sandiaga Uno Antisipasi "Wisata Balas Dendam"
Meski semua ini bisa dilakukan, bila disertai dengan kesadaran. Memang ada 2 negara yang masih mencatatkan akan kenaikan Covid, dari 6 negara yang dibuka pada tahap pertama yakni Jepang, Tiongkok, Selandia Baru, Korea Selatan, Uni Emirat Arab yakni Negara Bagian alias Emirat Abu Dhabi dan Dubai.
Di mana Korea Selatan dan Selandia Baru, dua negara yang masih berjibaku dengan kenaikan angka Covid sejak beberapa bulan terakhir.
Hidup berdampingan dengan Covid, memang harus dilakukan. Sulit membayangkan negara yang memiliki Nol kasus Covid, di tengah hubungan yang tanpa batas sekat negara saat ini.
Entah kapan berakhir, tapi kehidupan baru harus segera dimulai.
Bermodal pengetahuan, dan kesadaran untuk menjaga dari penularannya!
Kalau bukan kita, siapa lagi!
Saya Aiman Witjaksono...
Salam!
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.