"Yang kami tahu, (upaya testing dan tracing) itu cukup besar meningkat, dari 1,3 menjadi 3-3,5 per seribu penduduk dalam satu minggu," papar Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes itu.
"Jadi, kombonasi semua itu yang rasanya juga mempercepat upaya penuruanan tingginya penularan, angka kesakitan, dan kematian (akibat Covid-19)," imbuhnya.
Baca Juga: MUI Resmi Umumkan Vaksin Covid-19 Zifivax Halal dan Suci
Sementara itu, Guru Besar FK UI Tjandra Yoga Aditama menganjurkan masyarakat Indonesia untuk lebih bersyukur terhadap penurunan kasus Covid-19 saat ini.
"Ada atau tidaknya pemeringatakan (indeks pemulihan Covid-19) itu, dapat dilihat dengan jelas setiap hari kasus turun," kata Tjandra.
Karena, menurut Tjandra, jika bicara soal pemeringkatan pastinya akan ada berbagai macam interpretasi di dalamnya, seperti yang dilakukan Nikkei dengan tiga aspek penilaiannya.
"Nikkei itu menilai 121 negara di dunia. Indonesia itu tadinya, di bulan Juli, berada di peringkat 114. Kemudian naik ke peringkat 92 dan sekarang berada di posisi 54," terang Tjandra.
"Tapi, India yang kasusnya juga pernah tinggi seperti kita, sekarang berada di peringkat 40, menurut Nikkei. Jadi, masih lebih baik dari kita," sambungnya.
Baca Juga: Indonesia Kembali Kedatangan 2 Juta Dosis Vaksin Pfizer, Langsung Didistribusikan ke 12 Provinsi
Oleh sebab itu, Tjandra menyampaikan bahwa sudah sepatutnya capaian dari penanggulangan pandemi Covid-19 saat ini disikapi dengan rasa syukur.
Karena ada banyak aspek yang bisa digunakan untuk menilai indeks pemulihan Covid-19 di suatu negara.
"Kita harus lebih bagus bersyukur, (karena) soal pemeringkatan itu macam-macam. Misalnya Bloomberg (dengan aspeknya sendiri) menilai 53 negara di dunia," terang Tjandra.
Dalam penilaiannya itu, Indonesia kini berada di peringkat 49, setelah sebelumnya menempati ranking ketiga dari bawah dan sempat menjadi juru kunci juga.
"Kita memang sudah baik (dalam menangani pandemi Covid-19) dan mesti bersyukur, akan tetapi pemeringkatan-pemeringkatan itu perlu dibaca secara hati-hati lagi," tandasnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.