JAKARTA, KOMPAS.TV - Sejumlah berita menjadi sorotan KOMPAS TV sepanjang hari kemarin, Sabtu (9/9/2021).
Mulai dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang memberikan bantuan Rp1,2 juta untuk Pedagang Kaki Lima (PKL) secara simbolis di kawasan Malioboro, Yogyakarta. Nantinya bantuan tersebut akan diberikan untuk PKL dan warung kecil di seluruh Indonesia.
Kemudian, Pemerintah Kerajaan Arab Saudi melalui nota diplomatik Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta memberi pengumuman telah membuka kembali ibadah umrah untuk jemaah Indonesia.
Hingga sebanyak 59 remaja di Sukamenteri, Garut, Jawa Barat diduga terpapar paham radikalisme Negara Islam Indonesia (NII).
Berikut rangkuman berita KOMPAS TV sepanjang hari Sabtu:
Baca Juga: Ini Posisi Baru Brigjen Junior Tumilaar, Jenderal TNI yang Diberi Sanksi usai Surati Kapolri
1. Jokowi Kucurkan Dana Rp1,2 Juta untuk PKL
Presiden Joko Widodo secara simbolis memberikan bantuan kepada para PKL dan warung kecil dalam kunjungan kerjanya di kawasan Malioboro, Yogyakarta pada Sabtu (9/9/2021).
Bantuan sebesar Rp1,2 juta tersebut nantinya juga akan dikucurkan untuk satu juga PKL dan warung kecil di seluruh Indonesia.
"Dengan mengucap bismillah bantuan tunai untuk pedagang kaki lima dan warung-warung kecil lewat TNI dan Polri saya nyatakan dimulai,” ujar Jokowi.
Dalam peresmian itu, Jokowi didampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, serta Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti.
"Diberikan bantuan sebesar RP 1.200.000 kurang endak? Rp 1.200.000 Menurut itungan kita cukup,” tutur Jokowi.
Lihat berita selengkapnya di sini.
Baca Juga: Muncul Dua Siklon Tropis, BMKG: Waspada, Kenaikan Gelombang Laut hingga 4 Meter
2. Ibadah Umrah di Arab Saudi Resmi Dibuka untuk Indonesia
Dalam nota diplomatik Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjelaskan izin ibadah umrah dikeluarkan pemerintah Arab Saudi atas pertimbangan cukup panjang yang dilakukan Kemlu, Kemenkes dan Kemenag RI.
Salah satunya dengan mempertimbangkan perkembangan penanganan Covid-19 di Indonesia.
Jemaah umrah yang tidak memenuhi standar kesehatan yang dipersyaratkan akan ada proses karantina selama 5 hari.
"Tentunya kabar baik ini akan kita tindaklanjuti dengan pembahasan secara lebih detail mengenai teknis pelaksanaannya," ujar Retno.
Lihat berita selengkapnya di sini.
Baca Juga: 3 Nelayan Terombang-ambing di Laut karena Kehabisan BBM, Akhirnya Pulang Selamat
3. Puluhan Pemuda Terpapar NII
Sejumlah orang tua remaja di Sukamenteri, Garut, Jawa Barat melapor ke pihak berwajib karena menemukan anaknya melakukan perilaku menyimpang setelah mengikuti kegiatan Negara Islam Indonesia (NII).
Diketahui ada 59 remaja dengan rentang usia 15-20 tahun telah terpapar paham radikalisme NII.
"Kebetulan anak saya ikut dalam kelompok pengajian itu, cuma yang jadi permasalahan, jadi ada penyimpangan-penyimpangan di pengajian tersebut, mengkafirkan seseorang di luar kelompok mereka. Makanya saya di sini, selaku orang tua anak, merasa resah,” kata Muklis, salah satu orang tua remaja tersebut kepada KOMPAS TV.
Kapolres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A), Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) hingga Kodim sedang mendalami kasus tersebut.
Lihat berita selengkapnya di sini.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.