Tak hanya dalam penanganan pandemi, pria yang pernah menjadi Wali Kota Solo itu menambahkan, kesigapan TNI juga dibutuhkan untuk menghadapi ancaman negara yang lebih luas.
Baca Juga: Presiden Jokowi Minta Kesigapan TNI Selalu Diaktifkan Menghadapi Spektrum Ancaman yang Lebih Luas
Ancaman itu seperti pelanggaran kedaulatan, pencurian kekayaan alam di laut, radikalisme, terorisme, ancaman siber dan biologi, termasuk bencana alam.
Dalam menghadapi ancaman-ancaman itu, Presiden Jokowi juga menyebut dibutuhkan transformasi pertahanan yang modern dan relevan dengan perkembangan teknologi militer terkini.
Dengan demikian, TNI dapat bertransformasi menjadi kekuatan pertahanan Indonesia yang mampu berperan di lingkungan strategis regional maupun global.
Baca Juga: Momen Unik Presiden Jokowi Saat Kunjungan Kerja ke Papua
Jokowi ingin sistem pertahanan keamanan rakyat defensif aktif dengan pertahanan berlapis dan memetakan lompatan teknologi militer serta investasi pertahanan yang terencana.
Modernisasi pertahanan, kata dia, juga harus disertai dengan terobosan pengelolaan ekonomi dan investasi pertahanan.
"Penguatan budaya strategis, prajurit dan perwira TNI harus tetap menjadi fondasi utama transformasi pertahanan yaitu TNI yang manunggal dengan rakyat," kata Presiden.
Baca Juga: Dinilai Lakukan Ujaran Kebencian pada Jokowi dan Ganjar, Natalius Pigai Dilaporkan ke Polisi
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.