Obesitas yang disertai komplikasi seperti tekanan darah tinggi dan diabetes, meningkatkan peluang Anda terkena stroke.
Jika Anda kelebihan berat badan dan melakukan diet hingga kehilangan sedikitnya 10 pon akan dapat berdampak nyata mengurangi resiko stroke.
Konsultasikan perihal diet Anda ke dokter untuk mendapatkan metode yang pas. Sementara itu, olahraga fisik seperti lari, tenis meja, berjalan kaki dapat mempengaruhi pada penurunan berat badan.
Baca Juga: Dokter: Kecacatan Akibat Stroke Bisa Dicegah dengan Metode FAST
4. Berhenti merokok
Merokok mempercepat pembentukan gumpalan dan mengentalkan darah Anda, sehingga dapat meningkatkan jumlah penumpukan plak di arteri.
Sebagian perokok, berhenti merokok terkesan seperti terlalu mustahil akibat kecanduan akut.
Namun, hal itu ternyata tidak mustahil jika terus mencoba dan tidak menyerah. Kebanyakan perokok membutuhkan beberapa kali percobaan untuk berhenti.
Seiring dengan diet sehat dan olahraga teratur, berhenti merokok adalah salah satu perubahan gaya hidup paling kuat yang akan membantu mengurangi risiko stroke secara signifikan.
5. Rutin berolahraga
Pastikan tubuh Anda tetap aktif bergerak setiap harinya, terlebih saat masih usia muda. Selain baik untuk kesehatan tubuh, olahraga juga dapat mendukung program diet.
Olahrga bisa dilakukan dimana saja. Misalnya berjalan-jalan di sekitar lingkungan setiap pagi setelah sarapan.
Gunakan tangga alih-alih lift, atau memulai klub kebugaran dengan teman-teman. Saat Anda berolahraga, capai tingkat di mana Anda terengah-engah, tetapi Anda masih bisa berbicara.
Jika Anda tidak memiliki waktu 30 menit berturut-turut untuk berolahraga, bagi menjadi sesi 10 hingga 15 menit beberapa kali setiap hari.
Sumber : Kompas TV/Health Harvard Edu
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.