JAKARTA, KOMPAS.TV – Tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelaksanaan demokrasi (democratic satisfaction) hanya 47,6 persen. Sementara yang merasa tidak puas sebesar 44,1 persen.
Data tersebut merupakan hasil survei yang dilaksanakan oleh lembaga survei Indikator Politik Indonesia, yang dilaksanakan pada bulan September 2021.
Dalam rilis survei terbaru mereka yang bertema Evaluasi Publik terhadap Penanganan Pandemi, Pelaksanaan Demokrasi dan Isu-isu Terkini, Minggu (26/9 2021), disampaikan bahwa responden yang puas terbagi lagi, yakni sangat puas sebesar 0,4 persen, dan cukup puas 47,1 persen.
Sedangkan yang tidak puas terdiri dari 37,1 persen merasa kurang puas dan 7 persen merasa tidak puas sama sekali. Sisanya, 8,3 persen responden tidak menjawab/tidak tahu.
"Ini temuan kita terhadap responden, saat ditanya bagaimana mereka yang tak puas pada pelaksanaan demokrasi di Indonesia itu naik tajam. Itu terlihat dari meningkatnya ketidakpuasan 32 ke 44 persen," tutur Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, dalam konferensi pers virtual, Minggu (26/9/2021).
Dalam kesempatan itu, Burhanuddin juga mengingatkan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) agar lebih memerhatikan hal ini.
Baca Juga: Survei Penanganan Covid-19, Indikator Politik Indonesia: Masyarakat Tak Setuju Vaksinasi Berbayar
Menurutnya, presiden merupakan episentrum penting dalam survei tersebut.
Menurutnya, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pelaksanaan demokrasi cukup terpengaruh dengan permasalahan yang dialamatkan Jokowi belakangan ini.
"Ya isu-isu saat ini sangat terpaku pada presiden, karena ada sejumlah permasalahan yang menunjukkan ada kemunduran pelaksanaan demokrasi. Salah satunya dengan memanggil seorang petani jagung bernama Suroto protes saat kunjungan presiden di Blitar beberapa waktu lalu."
"Tapi saya mengapresiasi juga karena Suroto yang sempat ditangkap kepolisian karena menyampaikan aspirasi terkait harga Jagung akhirnya diundang ke Istana," tuturnya.
Terkait kepercayaan masyarakat terhadap kinerja presiden, menurut Burhanuddin, juga mengalami penurunan.
Meski demikian, jumlah responden yang merasa puas terhadap kinerja presiden masih lebih banyak daripada yang mengaku tidak puas.
Baca Juga: Survei: Tingkat Kepercayaan Publik terhadap KPK Merosot, di Bawah TNI dan Presiden
Hasil survei Indikator menyebut ada 58,1 persen responden yang merasa puas terhadap kinerja Jokowi.
Sementara responden yang mengaku tidak puas sebanyak 34 persen, dan tak puas sama sekali 2,4 persen.
"Sebelum pandemi itu sekitar 70-72 persen. Trennya masih turun," kata dia.
Survei tersebut juga meminta pendapat masyarakat tentang pelaksanaan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Bila ditinjau dari segi kesehatan, PPKM dianggap berhasil menekan laju pertambahan kasus aktif Covid-19. Namun, membuat sektor ekonomi terpukul.
Burhanuddin mengatakan, ada kecenderungan masyarakat kelas menengah ke bawah hanya melihat kinerja dari segi ekonomi saja.
"Bicara kebijakan pemerintah memang masih menyelesaikan masalah secara parsial, bahkan cenderung bimbang antara memilih ekonomi saja atau kesehatan saja. Bila dikembalikan pada kepuasan terhadap presiden itu belum bisa di-recovery," jelas Burhanuddin.
Survei ini dilaksanakan pada 17 hingga 21 September 2021, dengan melibatkan 1.200 responden.
Pemilihan sampel dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional, dengan metode simple random sampling. Margin of error sekitar 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Sumber : Tribunnews
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.