Kata Mentan, Jokowi sudah memerintahkan Menteri Perdagangan dan Menteri Pertanian berkoordinasi memenuhi kebutuhan jagung sebagai pakan ternak, khususnya di tiga daerah yaitu di Klaten, Blitar dan Lampung. "Kalau perlu menggunakan subsidi-subsidi tertentu karena tiga daerah itu merupakan sentra peternakan," ujar politikus NasDem ini.
Bukan hanya itu, pemerintah berjanji menyediakan stok jagung sebanyak 30 ribu ton dengan harga Rp4.500 atau turun dari harga sebelumnya Rp6.000.
Sementara aparat kepolisian yang dinilai berlebihan saat mengamankan Suroto, Jokowi langsung memberi teguran kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Malam itu juga, usai Suroto ke istana, jajaran Polri memberikan konperensi pers.
Baca Juga: Suroto Pembentang Poster di Blitar Merasa Lega, Jokowi Akhirnya Beri Solusi Peternak Ayam
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menginstruksikan jajarannya untuk bersikap manusiawi pada masyarakat yang menyampaikan aspirasi saat kunjungan kerja Presiden Jokowi.
“Kita melakukan pengamanan dengan humanis dalam mengelola masyarakat yang akan memberikan atau menyampaikan pendapatnya,” kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen. Pol. Raden Prabowo Argo Yuwono dalam jumpa pers, Rabu (15/9/2021).
Instruksi Kapolri Listyo Sigit tertuang dalam telegram bernomor STR/862/IX/PAM.3/ 2021 yang terbit pada Rabu.
Argo mengakui, telegram itu keluar usai aparat di lapangan bertindak mengamankan para pembentang poster saat kunker Jokowi.
“Ada beberapa kejadian seperti saat Presiden melaksanakan peresmian Waduk Sekampung di Kabupaten Pringsewu pada 2 September 2021 terdapat sekelompok simpatisan eks ormas FPI atau alumni 212 Bandar Lampung yang akan memasang spanduk atau poster,” beber Argo.
Setelah itu, ada pula peristiwa penangkapan peternak ayam bernama Suroto di Blitar, Jawa Timur dan 10 mahasiswa UNS Solo, Jawa Tengah.
“Kedua, pada 7 September, melaksanakan kunjungan di Kota Blitar ada seseorang yang tiba-tiba berdiri membentangkan poster persis ke arah presiden yang sedang melintas, dia adalah peternak ayam,” tutur Argo.
“Ketiga, tanggal 13 September saat Presiden RI melakukan kunjungan kerja di Komplek UNS terdapat 10 mahasiswa yang membawa spanduk dan poster,” tambahnya.
Tanpa Suroto, seperti kata Jokowi, pemerintah tidak tahu apa yang terjadi di tengah masyarakat.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.