SOLO, KOMPAS.TV - Sinar biru atau blue light yang dihasilkan oleh perangkat elektronik seperti ponsel pintar hingga komputer rupanya memiliki sisi negatif bagi kesehatan.
Sinar ini diketahui memiliki panjang gelombang yang lebih pendek tetapi memiliki energi yang tinggi dibandingakan warna lain dalam spektrum cahaya seperti merah, oranye, kuning, hijau, nila, dan ungu.
Terlebih dalam masa pandemi Covid-19 yang belum berakhir, interaksi kita terhadap benda elektronik tersebut semakin tinggi karena aktivitas bekerja atau belajar dari rumah.
Seperti dikutip dari Kompas.com, Selasa (14/09/2021), sebuah penelitian menunjukkan hubungan antara kerusakan mata dan cahaya biru dengan panjang gelombang antara 415 dan 455 nanometer.
Baca Juga: Gigitan Kucing Lebih Berbahaya daripada Gigitan Anjing, Ini Penjelasannya
Sebagai perbandingan, cahaya dari LED pada ponsel pintar, TV atau tablet, memiliki panjang gelombang antara 400 dan 490 nanometer.
Terkait potensi bahaya yang diakibatkan cahaya biru dari layar digital, masih memerlukan lebih banyak penelitian lagi.
Meski demikian kita perlu waspada dan mengetahui dampak berbahaya dari cahaya biru tersebut.
Berikut dampak cahaya biru bagi penglihatan hingga kesehatan.
Cahaya biru dan kesehatan mata
Cahaya biru rupanya berdampak pada kelelahan mata digital atau disebut sindrom penglihatan komputer.
Para ahli menyebut sindrom ini mempengaruhi 50 persen pengguna komputer yang ditandai dengan mata kering, iritasi dan penglihatan kabur.
Selain itu blue light disebut bisa merusak retina atau disebut dengan fotoksisitas.
Kerusakan yang ditimbulkan tergantung pada panjang gelombang maupun waktu paparannya.
Baca Juga: Selain Makanan Utama, ASI Eksklusif Juga Bantu Tingkatkan Kekebalan Bayi dari Paparan Covid-19
Sebuah penelitian pada hewan menunjukkan bahwa paparan beberapa menit hingga beberapa jam bisa berbahaya.
Penggunaan filter yang bisa membantu terpotongnya 94 persen cahaya biru, bisa mengurangi kerusakan.
Cahaya biru mempengaruhi kualitas tidur
Berinteraksi lama dengan menggunakan ponsel di malam hari bisa mengakibatkan kesulitan dalam tidur.
Rupanya cahaya biru dari perangkat elektronik mengacaukan ritme sirkadian atau siklus tidur dengan memberi sinyal pada otak untuk bangun saat seharusnya seseorang beristirahat malam hari.
Baca Juga: Lakukan 7 Hal Berikut Agar Lebih Cepat Tertidur
Sebuah penelitian menunjukkan, mengurangi 2 jam paparan cahaya biru di malam hari, efektif memperlambat atau menghentikan pelepasan hormon tidur melatonin.
Untuk kualitas tidur yang maksimal, ada baiknya Anda memilih untuk mematikan perangkat digital setidaknya 3 jam sebelum waktu tidur.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.