Dengan jumlah utang seperti itu, maka menurut AHY, rasio utang pemerintah sudah melampaui 40 persen terhadap pendapatan domestik bruto (PDB).
Dia juga membandingkan keadaan tersebut dengan era ketika Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono memerintah.
“Di masa pemerintahan SBY kita bersyukur bisa dikendalikan bisa dijaga di sekitar angka 24% saja. Hasil tersebut artinya, sangat sehat bagi ekonomi yang tumbuh seperti di Indonesia,” tuturnya.
Baca Juga: AHY: Partai Demokrat Setujui Realokasi Anggaran Penanganan Covid-19
AHY juga menyinggung soal dampak pandemi covid 19 terhadap pelaku usaha mikro dan kecil menenengah (UMKM). Dia menyebut, sektor UMKM sebagai katup penyelamat ekonomi nasional hampir 90 persen sangat terdampak pandemi.
Menurut AHY setiap hari dia bertemu dan berbicang dengan pelaku UMKM, dan banyak yang mengeluh soal keterbatasan di masa pandemi.
Pemerintah memang mengatakan perlunya transformasi ke digital, namun menurut AHY, belum semua UMKM memiliki pengetahuan tersebut.
“Tidak semua punya kemampuan yang sama. Mereka bukan tidak mau, tapi tidak tahu caranya dan juga tidak tahu bagaimana untuk mendapatkan akses yang lebih baik,” ujarnya.
Karena itu dia mengimbau agar kader Partai Demokrat terus hadir bersama rakyat. Membantu masyarakat yang kelaparan dan dirumahkan.
“Kita juga ingin terus membantu sektor UMKM tadi, semata-mata karena kita ingin masyarakat semakin memiliki daya tahan menghadapi krisis yang berkepanjangan,” ujarnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.