JAKARTA, KOMPAS.TV - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 (Satgas Covid-19) menyatakan positivity rate di Indonesia sedikit lagi akan mencapai standar yang ditentukan Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO), yaitu 5 persen.
Menurut Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito, positivity rate atau perbandingan antara jumlah kasus positif Covid-19 dengan jumlah tes yang dilakukan, di Indonesia kini berkisar 6,97 persen.
"Jika dilihat dari tingkat provinsi, maka seluruh provinsi mengalami penurunan positivity rate selama dua minggu terakhir kecuali Sulawesi Barat," kata Wiku dalam konferensi pers daring, Selasa (7/9/2021) malam.
Sementara itu, lanjut Wiku, penurunan drastis terjadi di Provinsi Lampung, Jambi, dan Aceh.
Sedangkan sebanyak 14 provinsi mencatat positivity rate di bawah batas minimum WHO.
Berikut daftar 14 provinsi yang mencatat positivity rate di bawah batas minimum WHO:
1. Provinsi Maluku
2. Provinsi DKI Jakarta
3. Provinsi Maluku Utara
4. Provinsi Kepulauan Riau
5. Provinsi Bengkulu
6. Provinsi Banten
7. Provinsi Sulawesi Tenggara
Baca Juga: Satgas Covid-19 Sebut Tidak Ada Lagi Rumah Sakit dengan BOR di Atas 60 Persen
8. Provinsi Sumatera Selatan
9. Provinsi Papua
10. Provinsi Jawa Timur
11. Provinsi Papua Barat
12. Provinsi Gorontalo
13. Provinsi Jawa Barat
14. Provinsi Nusa Tenggara Barat
Meski demikian, Wiku kembali mengingatkan kepada seluruh masyarakat untuk tidak lengah lantaran fase paling berat adalah fase ketika kasus mulai melandai.
"Perbaikan Covid-19 di Indoensia ini tentunya patut kita syukuri, namun jangan sampai membuat kita lengah. Belajar dari pengalaman lonjakan kasus sebelumnya, bahwa justru fase yang paling berat adalah fase ketika kasus mulai melandai," terangnya.
Wiku menilai fase semacam ini justru fase terberat karena seluruh lapisan baik pemerintah dan masyarakat, perlu mempertahankan situasi agar tidak terjadi lonjakan.
Baca Juga: Kasus Aktif Covid-19 Menurun, Wiku Adisasmito Ingatkan Masyarakat untuk Tetap Bijaksana
"Fase ini paling berat karena pada fase inilah seluruh lapisan pemerintah dan masyarakat diuji kedisiplinan dan ketahanannya untuk mempertahankan situasi yang telah melandai ini agar tidak kembali mengalami lonjakan kasus," pungkas Wiku.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.