Hal itu dinilai perlu dilakukan agar program bantuan sosial bisa lebih tepat sasaran.
Di sisi lain, kata Erick, pemerintah bersama DPR RI sedang mendengarkan masukan dari berbagai pihak mengenai perlindungan data pribadi.
Meski aturan terkait perlindungan data pribadi sedang digodok, Erick berharap upaya program satu data jangan dihentikan.
"Karena program satu data sangat penting untuk jaga program pemerintah agar subsidi tidak salah sasaran," kata Erick Thohir.
Baca Juga: Pandemi Covid-19, Erick Thohir Jamin Program Job Creation di BUMN Tetap Terlakasana
Sebelumnya, viral video menunjukkan kemarahan Mensos Risma kepada pejabat salah satu bank BUMN di Kabupaten Jember, Jawa Timur.
Video tersebut viral di media sosial. Dalam video itu, tampak Risma meluapkan emosi kepada pejabat bank karena masih terdapat sejumlah masyarakat yang belum menerima bansos Program Keluarga Harapan (PKH).
Selain itu, Risma juga marah ketika mengetahui bank memblokir kartu penerima bansos untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Provinsi Riau.
Baca Juga: Erick Thohir Sebut Kebersamaan Jadi Kunci Penanganan Covid-19
Saat berkunjung ke Riau, Risma dengan tegas meminta pihak bank agar membuka blokir tersebut.
“Banyak sekali, ini enggak jalan ini yakin aku. Kalau jalan, enggak mungkin segitu, enggak jalan, sudahlah percaya omonganku," kata Risma dalam video tersebut.
"Ayo taruhan ini, ayo taruhan Rp 100.000. Enggak jalan ini, masak 3.000 sama 5.000 (yang belum tersalur). Kalau jalan, enggak mungkin sebesar itu."
Baca Juga: Tri Rismaharini dan Erick Thohir Dianggap Menteri Paling Memuaskan di Masa Pandemi
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.