"Enggak apa-apa, biasa kan, negara, ibu kota provinsi yang demokratis. Semua punya kesempatan yang sama, ada yang setuju, juga ada yang menolak, ada yang mendukung, dan ada yang tidak setuju," katanya saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (2/9/2021) kemarin.
Menurutnya, belasan karangan bunga tersebut masih sesuai dengan koridor hukum atau mekanisme yang ada.
Baca Juga: Direktur LIMA Beberkan 2 Pertimbangan Mengapa Hak Interpelasi Formula E Perlu Berjalan
Terkait dengan sikap sebagian besar fraksi di DPRD DKI Jakarta yang tidak ingin menggunakan hak interpelasi Formula E, Riza Patria mengatakan pihaknya tidak mengintervensi atau mencampuri urusan DPRD.
"Semua sesuai ketentuan. Tentu banyak yang menolak dan sebagainya," ujarnya.
Diketahui, Fraksi PSI dan PDIP menginisiasi hak interpelasi yang dimiliki DPRD DKI Jakarta.
Sebanyak 33 anggota DPRD dari kedua fraksi tersebut, telah menandatangani dukungan hak interpelasi. Rinciannya, 25 anggota Fraksi PDIP dan delapan anggota Fraksi PSI.
Hak interpelasi tersebut terkait rencana Gubernur Anies Baswedan yang akan menggulirkan penyelenggaraan Formula E di masa pandemi.
Sementara BPK mendapati temuan potensi kerugian pada anggaran penyelenggaraan Formula E.
Namun galangan dukungan dari PDIP dan PSI ditanggapi dingin oleh tujuh fraksi lain. Ketujuh fraksi tersebut adalah Fraksi NasDem, Golkar, Gerindra, PKS, PAN, Demokrat, dan PPP-PKB.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.