Baca Juga: Masih Baru, Zulkifli Hasan Irit Bicara di Pertemuan Pemimpin Parpol Koalisi
Mengenai angka keterisian tempat tidur rumah sakit atau Bed Occupancy Rate (BOR), menurut Presiden, kini sudah turun.
Pada pertengahan Mei 2021, BOR sekitar 29 persen. Namun kemudan melompat hingga rata-rata hampir 80 persen, dan kemudian per 24 Agustus kembali turun ke rata-rata 30 persen.
Sementara, Presiden juga menyebut tingkat vaksinasi penduduk di Indonesia cukup tinggi. Indonesia masuk empat negara yang terbanyak memvaksinasi penduduknya. Saat ini sudah 58,7 juta orang Indonesia divaksin. Sementara untuk total suntikan vaksin sudah 91,7 juta dosis.
Menyangkut soal ekonomi, presiden mengatakan pemerintah memang memainkan “gas” dan “rem”. Sebab jika kasus naik, maka ekonomi akan turun dan begitu sebaliknya.
“Dan itulah memainkan keseimbangan sebetulnya yang paling sulit. Disesuaikan dengan keadaan lapangan dan medan di Indonesia yang tidak mudah karena berpulau-pulau untuk distribusi vaksin dan obat-obatanan saja memerlukan waktu yang tidak sedikit,” ujar Presiden.
Baca Juga: Istana Pastikan Sikap Presiden Jokowi soal Alih Status Pegawai KPK Tidak Berubah
Di kuartal pertama 2021 ekonomi sempat turun 0,7 persen. Namun kini melonjak menjadi 7,07 persen. Sementara inflasi juga relatif terjaga di 1,5.
Untuk ke depannya, Presiden menyampaikan strategi ekonomi ialah untuk membawa Indonesia keluar dari pertumbuhan yang berdasarkan konsumsi. Ke depannya pertumbuhan ekonomi harus ditopang produksi.
Karena itu berbagai komoditas yang Indonesia miliki bakal didorong untuk hilirisasi atau industrialisasi sehingga menciptakan nilai tambah. Presiden mencontohkan komoditas yang bisa diindutrialisasi antara lain nikel, bauksit, kelapa sawit termasuk produk pertanian seperti porang.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.