Jokowi, kata Johnny, ingin komoditas ekonomi dapat diolah sehingga bernilai tambah di dalam negeri, utamanya di sektor tambang, pertanian, dan ekonomi hijau.
“Jadi di pertambangan perlu ada hilirisasi. Untuk pertanian penerapan digitalisasi dan ekonomi hijau,” urainya.
Fokus pembicaraan keempat soal tata negara, otonomi daerah dan sistem pemerintahan akibat pandemi Covid-19.
Baca Juga: Ketua DPR Soroti soal Bansos Mandeg di Pemda: Bagaimana Mau Bangun Kepercayaan Rakyat?
“DIbutuhkan suatu evaluasi menyeluruh agar Indonesia tata kelola pemerintahan pusat, otonomi daerah, dan sistem pemerintahan kita sekarang itu dapat memungkinkan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat,” ujar Johnny.
Terakhir, pertemuan juga membahas pembangunan ibu kota Indonesia yang baru. Presiden Jokowi menginginkan dukungan dari 7 partai koalisi dalam penyusunan undang-undang ibu kota baru.
“Yang kelima terkait ibu kota negara. Kita menyadari masih dalam tahap pandemi Covid-19 dengan tantangan ekonomi yang besar. Tetapi, kita tetap perlu memikirkan untuk mempunyai ibu kota negara baru,” ucap Johnny.
Pertemuan dihadiri Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bersama Sekjen Hasto Kristiyanto, Ketua Umum Nasdem Surya Paloh dengan Sekjen Johnny Plate.
Lalu, hadir pula Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dengan Sekjen Ahmad Muzani, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto bersama Sekjen Lodewijk Paulus.
Terakhir, ada juga Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dengan Sekjen Hasanuddin Wahid, Ketua Umum PPP Suharsono Monoarfa bersama Sekjen Arwani Thomafi, serta Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan Sekjen Eddy Soeparno.
Baca Juga: Prabowo Mantap Dukung Jokowi Pindahkan Ibu Kota Negara: Kita Harus Ada Keberanian
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.