Ramdinal mengaku pernah melakukan penelitian bersama timnya terkait gangguan saraf pada penderita Covid-19 di RSUI dan RSCM.
Mereka menemukan, dari 227 pasien, terdapat beberapa pasien yang mengalami gangguan saraf dengan gejala antara lain: penurunan kesadaran (59 kasus), stroke (58 kasus), pingsan (46 kasus), kejang (28 kasus), sakit kepala (22 kasus), infeksi otak (16 kasus), serta gangguan penciuman atau pengecapan (8 kasus).
Sementara untuk angka kematian selama perawatan di rumah sakit yakni sebesar 48,5 persen atau 110 dari 227 pasien.
Hal tersebut disebabkan karena pasien yang dirawat kebanyakan bergejala berat dan juga memiliki gangguan saraf berat.
Sebenarnya, simpul Ramdinal, bukan hanya Covid-19, yang menjadi faktor risiko gangguan kognitif. Gaya hidup tak sehat seperti kurang berolahraga, makan makanan yang tidak bergizi seimbang, mengonsumsi alkohol dan merokok juga bisa menjadi penyebab masalah ini.
Di samping itu, ada faktor risiko lain yakni memiliki masalah medis yang sudah ada sebelumnya terutama berhubungan dengan otak, diabetes, kelainan pembuluh darah, kolesterol tinggi, serta tekanan darah tinggi.
Baca Juga: Hati-hati Long Covid Pada Anak | ROSI
Masih melansir ANTARA, sebelumnya, sebuah studi yang dipresentasikan dalam Konferensi Internasional Asosiasi Alzheimer atau Alzheimer's Association International Conference pada 29 Juli 2021 di Denver, Colorado menemukan, banyak penyintas Covid-19 mengalami "kabut otak" dan gangguan kognitif lainnya beberapa bulan setelah pemulihan.
Dalam studi itu, para peneliti dari University of Texas Health Science Center di San Antonio Long School of Medicine dan kolega, mempelajari kognisi dan indra penciuman pada hampir 300 orang dewasa di Argentina yang mengalami Covid-19.
Mereka mempelajari para partisipan antara tiga dan enam bulan setelah infeksi Covid-19. Hasilnya, lebih dari separuh menunjukkan masalah terus-menerus lupa.
Temuan tersebut menambah deretan hasil studi terkait gejala long Covid-19 seperti bingung, lupa dan dan tanda-tanda hilangnya ingatan yang mengkhawatirkan lainnya.
Studi serupa yang dipublikasikan jurnal EClinicalMedicine The Lancet pada 22 Juli lalu, menunjukkan penyintas Covid-19 termasuk mereka yang tidak lagi melaporkan gejala memperlihatkan defisit kognitif signifikan.
Kondisi tersebut dialami baik oleh mereka yang dulu dirawat di rumah sakit maupun yang tidak.
Baca Juga: Berikut 5 Panduan Sementara Mengatasi Long Covid dari CDC
Sumber : Kompas TV/Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.