Setelah diresmikan, Bendungan Bendo akan dimanfaatkan untuk mendukung layanan irigasi lahan seluas 7.800 hektare di Kabupaten Ponorogo dan Madiun, yang merupakan sentra pertanian Jawa Timur.
Di samping itu, bendungan berkapasitas 43,11 juta meter kubik ini juga dapat menjadi sumber air baku domestik dan industri bagi Kabupaten Madiun dan Ponorogo.
Tak lupa, Bendungan Bendo pun berperan dalam mereduksi debit banjir Kota Ponorogo dan bakal menjadi pembangkit tenaga listrik sebesar 1,56 Megawatt (MW).
Pengerjaan bendungan ini dilakukan oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT (Persero) Hutama Karya, dan PT Nindya Karya (Persero) dengan supervisi serta penanggung jawabnya yakni BBWS Bengawan Solo.
3. Bendungan Kuningan di Kabupaten Kuningan,Provinsi Jawa Barat
Dirancang memiliki luas genangan 221,59 hektare, Bendungan Kuningan dapat menampung air hingga 25,9 juta meter kubik dan mengairi 3.000 hektare lahan dari sejumlah daerah di Jawa Barat bagian utara.
Lebih dari itu, bendungan ini juga berpotensi sebagai sumber air baku bagi Kabupaten Kuningan dan mengantisipasi banjir yang berdebit mencapai 213 meter kubik per detik.
Seperti dua bendungan baru sebelumnya, Bendungan Kuningan pun bakal dimanfaatkan sebagai sumber tenaga listrik 0,50 MW.
Kontraktor pelaksana PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dan PT Brantas Abipraya (Persero) di bawah supervisi dan tanggung jawab BBWS Cimanuk Cisanggarung.
4. Bendungan Paselloreng di Kabupaten Wajo, Provinsi Sulawesi Selatan
Bendungan Paselloreng dibangun dengan daya tampung mencapai 138 juta meter kubik dan luas genangan sebesar 169 hektare.
Dengan spesifikasi tersebut, maka bendungan ini mampu mengairi area persawahan seluas 8.510 hektare dan menjadi sumber air baku untuk empat kecamatan di Kabupaten Wajo.
Ditambah pula Bendungan Paselloreng juga akan dimanfaatkan sebagai pengendali banjir di wilayah hilir Sungai Gilireng dengan debit air hingga 1.000 meter kubik per detik.
Dalam pengembangannya, bendungan ini juga difungsikan untuk mendukung sektor perikanan air tawar dan pariwisata serta konservasi Sumber Daya Air pada kawasan green belt.
Kontraktor pelaksananya yakni PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dan PT DMT di bawah supervisi dan tanggung jawab BBWS Pompengan Jeneberang.
5. Bendung Gilireng di Kabupaten Wajo, Provinsi Sulawesi Selatan
Bendung Gilireng memiliki potensi irigasi yang sumber airnya berasal dari Bendungan Passelloreng, untuk selanjutnya dialirkan ke lahan-lahan pertanian di Kabupaten Wajo.
Mulai dibangun sejak 2018, Bendung Gilireng yang berperan mengairi lahan seluas 8.510 hektare telah membantu petani meningkatkan intensitas tanamnya dari 112 menjadi 300 persen.
Bendung ini didesain memiliki lebar 50 meter dengan debit air intake sebesar 16,34 meter kubik per detik dan berpotensi sebagai objek wisata baru di Sulawesi Selatan.
Menghabiskan dana sebesar Rp199 miliar, pembangunan bendung ini digarap oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.