JAKARTA, KOMPAS.TV - Sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), rancangan roadmap hidup berdampingan dengan virus corona akan digarap oleh pemerintah.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk menyiapkan roadmap tersebut.
"Jadi, arahan Bapak Presiden, kita harus memiliki roadmap bagaimana ke depannya kalau memang virus (corona) ini hilangnya membutuhkan waktu sampai tahunan," kata Budi dalam Konferensi Pers Evaluasi dan Penerapan PPKM, Senin (9/8/2021).
Selain pengaturan kembali protokol kesehatan sebagai yang utama, Budi mengatakan, penyusunan panduan hidup berdampingan dengan virus corona juga bisa diiringi dengan beberapa kebijakan. Di antaranya sebagai berikut.
Baca Juga: Pandemi Tak Kunjung Usai, Indonesia Mulai Siapkan Roadmap Hidup Berdampingan dengan Virus Corona
1. Aplikasi PeduliLindungi
Budi mengungkapkan, dalam arahan Presiden Jokowi, aplikasi PeduliLindungi diproyeksikan bakal menjadi sarana penting dalam menjalani kehidupan bersama Covid-19.
"Sudah diputuskan oleh Presiden bahwa nantinya akan digunakan aplikasi PeduliLindungi sebagai dasar (hidup berdampingan dengan virus corona)," ujar Budi.
"Rencananya, minggu depan, (pilot project-nya) akan dimulai di mal dan bekerja sama dengan Asosiasi Mal Indonesia," sambungnya.
Selain itu, Budi menambahkan, aplikasi PeduliLindungi juga akan menjadi syarat wajib bagi mereka yang ingin melakukan perjalanan via udara.
"Kami juga sudah mengintegrasikan (PeduliLindungi) dengan transportasi udara sehingga setiap kali check-in, pemilik akun akan langsung terdeteksi status vaksinasi dan status PCR-nya," jelasnya.
Lebih lengkapnya, setiap orang yang berkegiatan di sektor perdagangan, industri, transportasi, pariwisata, keagamaan, dan pendidikan, bakal diskrining melalui aplikasi PeduliLindungi.
Baca Juga: Arahan Jokowi, Menkes Diminta Siapkan Road Map Jika Pandemi Covid-19 Berlangsung Bertahun-tahun
2. Penguatan testing dan tracing
Budi menyatakan, pemerintah juga akan terus menguatkan aspek testing dan tracing, di samping proses penyusunan protokol kesehatan "baru" untuk hidup berdampingan dengan Covid-19.
"Ini (testing dan tracing) adalah salah satu kelemahan kita, yang sangat dibutuhkan ke depannya supaya secara bertahap aktivitas sehari-hari dapat dibuka tanpa mengorbankan unsur keamanan," ungkap Budi.
Budi mengatakan, dengan terus meningkatkan kapasitas testing dan tracing, maka kemungkinan masyarakat bisa beraktivitas seperti sedia kala akan semakin terbuka.
Terlebih di kondisi dengan positivity rate tinggi seperti saat ini, Budi menyebu kapasitas testing bakal terus ditingkatkan hingga mencapai setidaknya 300.000-400.000 orang yang dites per hari.
"Tracing kami lihat juga sudah banyak diperbaiki. Infrastrukturnya sudah diperbaiki, tenaga tracer juga sudah disiapkan TNI dan Polri," tutur Budi.
"Tapi kami masih berupaya memperbaiki sistemnya dan performance-nya agar misi ini lebih mudah sehingga menghasilkan kualitas data yang lebih baik pula," imbuhnya.
Baca Juga: Menko Luhut: Presiden Jokowi Panglima Tertinggi Penanganan Covid-19
3. Keseimbangan ekonomi dan kesehatan
Selain dua upaya di atas, pemerintah juga berharap dapat mewujudkan keseimbangan antara perekonomian dengan kesehatan, secara bertahap.
Karena aspek ekonomi dan kesehatan juga memegang peran penting dalam mendukung wacana hidup berdampingan dengan virus corona.
"Kami rasa bisa menjadi alat agar kita bisa secara bertahap menyeimbangkan antara kegiatan ekonomi di satu sisi, tapi di sisi lain menjaga keamanan kita bersama," pungkas Budi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.