JAKARTA, KOMPAS.TV - Mantan Menteri Sosial Juliari Batubara mengucapkan permohonan maaf kepada Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Permintaan maaf tersebut disampaikan Juliari saat membacakan nota pembelaan atau pleidoi dalam sidang lanjutan kasus pengadaan paket bantuan sosial atau bansos Covid-19 untuk wilayah Jabodetabek.
Baca Juga: Juliari Batubara Minta Dibebaskan dari Dakwaan: Akhiri Penderitaan Kami
Pertama, Juliari meminta maaf secara tulus kepada Megawati terlebih dahulu. Selain itu, Juliari juga mengaku menyesal atas perbuatannya.
"Kepada yang terhormat Ibu Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDI Perjuangan, beserta jajaran DPP PDIP, sejak 2010 saya dipercaya sebagai pengurus DPP PDIP, saya harus menyampaikan permohonan maaf secara tulus dan penuh penyesalan," kata Juliari pada Senin (8/8/2021).
"Saya sadar bahwa sejak perkara ini muncul, badai hujatan dan cacian datang silih berganti ditujukan pada PDIP.”
Juliari menyebut, PDIP adalah partai nasionalis yang bertahun-tahun berada di garda terdepan dalam menjaga empat pilar kebangsaan serta cita-cita pendiri bangsa.
"Saya sangat yakin PDIP akan tetap dibutuhkan dan dicintai segenap rakyat Indonesia," ucap Juliari.
Baca Juga: Sama-sama Korupsi Bansos: Juliari Dituntut 11 Tahun, Pendamping PKH di Malang Terancam 20 Tahun
Berikutnya, Juliari juga menyampaikan permohonan maaf kepada Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi yang juga merupakan kader PDIP.
"Saya secara tulus ingin mengucapkan permohonan maaf saya yang sebesar-besarnya kepada Presiden RI Joko Widodo atas kejadian ini,” ucap Juliari.
“Terutama permohonan maaf akibat kelalaian saya tidak melakukan pengawasan yang lebih ketat terhadap kinerja jajaran di bawah saya sehingga harus berurusan dengan hukum.”
Ia mengakui perkara yang menjeratnya tersebut membuat perhatian Presiden Jokowi sempat tersita dan terganggu.
"Semoga Tuhan Yang Mahakuasa selalu melindungi Bapak Presiden dan keluarga," ujar Juliari.
Baca Juga: Penny Pakai Dana Bantuan PKH Rp450 Juta untuk Pengobatan Orang Tua hingga Beli Motor Nmax
Juliari menyebut dirinya adalah seorang anak yang lahir dan tumbuh dewasa dari lingkungan keluarga yang kental politik.
"Saya sadar bahwa posisi saya sebagai pejabat publik dari politik akan sangat rentan goncangan, bahkan ombak-ombak besar, terutama pada era informasi yang sudah sangat terbuka pada saat ini," ujar Juliari.
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.