JAKARTA, KOMPAS.TV - Tahun baru Islam 2021 atau 1 Muharram jatuh pada hari Senin (9/8/2021). Oleh karena itu banyak umat Islam yang mulai mempersiapkan amalan sunah selama bulan Muharram.
Bulan Muharram termasuk ke dalam daftar empat bulan yang dimuliakan (al-Asyhur al-Hurum) dalam Islam bersama bulan Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Rajab.
Saking istimewanya, bulan Muharram dijuluki sebagai “syahrullâh” yang artinya bulan Allah. Dengan segala kemuliaannya, Rasulullah mengajurkan untuk melakukan amalan-amalan sunah yang memiliki keutamaan luar biasa.
Melansir dari laman NU Online dan kitab Maslakul Akhyar karya Habib Utsman bin Yahya, berikut amalan sunah selama bulan Muharram.
1. Membaca Doa Akhir Tahun dan Awal Tahun
Dalam menyambut akhir tahun dan awal tahun tidak ada salahnya untuk berdoa dalam rangka wujud harapan kita kepada Allah SWT. Menurut Habib Utsman bin Yahya doa 1 Muharram dibaca sebanyak 3 kali.
Doa akhir tahun dibaca sebelum salat magrib berjamaah di masjid sementara doa awal tahun dibaca setelah salat magrib.
Baca Juga: Tata Cara Membaca Doa Akhir Tahun dan Awal Tahun 1 Muharram 1443 Hijriyah
2. Perbanyak Puasa
Nabi Muhammad SAW sangat menganjurkan umatnya untuk puasa di bulan Muharram. Bahkan dalam salah satu haditsnya, puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah puasa Muharram.
( )
Artinya: “Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa bulan Muharram dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam.” (HR Muslim)
Puasa diutamakan pada hari kesembilan dan kesepuluh Muharram yang biasa disebut puasa Tasu'a dan Asyura. Imam Syafi'i dalam kitabnya menganjurkan untuk puasa tiga hari sekaligus yakni pada tanggal 9, 10, 11 Muharram.
Baca Juga: Niat Puasa Tasu'a dan Asyura 2021, Lengkap dengan Manfaat dan Jadwal Pelaksanaannya
3. Melapangkan Nafkah Belanja kepada Keluarga
Rasulullah SAW bersabda dalam hadits riwayat ath Thabarani, al-Baihaqi dan lainnya bahwa barang siapa yang melapangkan nafkah belanja untuk keluarganya di hari kesepuluh Muharram akan dipanjangkan rezekinya sepanjang tahun.
( )
Artinya: “Barang siapa melapangkan nafkah belanja kepada keluarganya (istri, anak dan orang-orang yang ia tanggung nafkahnya) pada hari ‘Asyura’, maka Allah akan melapangkan rezeki baginya sepanjang tahun” (HR ath Thabarani, al-Baihaqi dan lainnya).
Imam Al Baihaqi mengatakan periwayatan hadis tersebut lemah, namun apabila digabungkan menjadi kuat.
Selain tiga amalan di atas, disunahkan pula mengamalkan ibadah lainnya meskipun tidak ada riwayat hadis. Amalan-amalan tersebut diantaranya salat tasbih, sedekah, berbuat baik kepada anak yatim, dan lainnya.
Sumber : Kompas TV/NU Online
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.