Dosis yang disarankan adalah berkisar 500 sampai 1.000 miligram per hari sehingga vitamin C bisa berkontribusi mendukung fungsi seluler pada sistem kekebalan tubuh.
"Konsumsi vitamin C berlebihan dapat menyebabkan efek buruk diantaranya dapat menyebabkan nyeri lambung, meningkatkan ekskresi oksalat dan asam urat, sehingga berpotensi menyebabkan batu ginjal," ujar Rizal, Sabtu (7/8/2021).
Sementara, vitamin D larut dalam lemak dan dapat dibuat oleh tubuh dengan bantuan sinar matahari.
Vitamin ini berfungsi meningkatkan daya tahan tubuh dengan memodulasi
pertumbuhan sel serta mengurangi peradangan.
Batas maksimal konsumsi vitamin D sebagai suplemen kesehatan adalah 400 IU per hari.
Namun, vitamin D dengan dosis 400 IU sampai 1.000 IU per hari bisa diberikan untuk orang yang berusaha mencapai daya tahan tubuh dan diduga kekurangan vitamin D.
Serupa dengan vitamin D, vitamin E juga larut di dalam lemak. Sumber vitamin E banyak terdapat dalam buah dan sayuran seperti tomat, brokoli, bayam, kacang tanah, kedelai, dan biji maupun minyak bunga matahari.
Baca Juga: Kopi dan Vitamin Gratis Untuk Warga Sudah Divaksin Covid-19
Angka Kecukupan Gizi (AKG) vitamin E orang Indonesia laki-laki umur 10-12 tahun adalah 11 mg/hari setara 24,2 IU/hari dan umur di atas 12 tahun sebesar 15 mg/hari setara 33 IU/hari.
Sedangkan pada wanita umur 10-64 tahun sebesar 15 mg/hari setara 33 IU/hari dan untuk umur di atas 64 tahun adalah 20 mg/hari atau setara 44 IU/hari.
"Untuk batas maksimal Penggunaan vitamin E sebagai suplemen kesehatan adalah 400 IU/hari, lebih dari itu bisa ada efek samping yang tidak diinginkan," tandas dia.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.