Lebih lanjut, pada cuitannya yang lain Rachland mengatakan demikian hanya ingin mengingatkan kepada publik bahwa Megawati turut mengisi ruang demokrasi dengan kritik dan demo saat era SBY.
"Itu saya mengingatkan bagaimana Ibu Mega, Presiden RI ke-5, sepanjang SBY memimpin, mengisi ruang demokrasi kita dengan kritik dan demo-demo PDIP," tutur Rachland.
Baca Juga: Demokrat Sentil Jokowi soal Statuta UI: Akademik Harusnya Independen dari Kepentingan
Adapun Luhut sebelumnya menyatakan meminta SBY mengikuti Presiden ke-3 RI B.J Habibie dalam sebuah wawancara.
Luhut menyampaikan pernyataan tersebut merespons kritikan yang pernah disampaikan oleh SBY pada 2018 silam.
Diketahui, saat itu SBY mengkritik soal gaya komunikasi Luhut yang dinilai keras dan terkesan mengancam.
Luhut mengaku tak keberatan dan menghormati sikap SBY karena berstatus sebagai Presiden ke-6 RI.
Baca Juga: WNA Tetap Masuk di Tengah Lonjakan Covid-19, Politikus Demokrat: Ini Menyedihkan
"Saya enggak keberatan. Saya bilang sama Pak Bambang, ya oke-oke sajalah, hak-hak beliaulah. Tapi hanya titip saja pada pemimpin-pemimpin yang sudah selesai eranya, lebih bagus seperti Pak Habibie-lah, semua duduk manis, datang sekali mengkritik," ujar Luhut.
"Enggak perlulah kita merasa bahwa yang berkuasa sekarang ini di bawah kita. Mungkin saja Bapak A, Bapak B itu lebih pintar. Tapi sekarang yang berkuasa ini ya sudah."
Baca Juga: Partai Demokrat Sebut Gugatan Moeldoko di PTUN Kabur dan Tidak Jelas
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.