Baca Juga: Ketua DPR Minta Anggaran Covid-19 Juga untuk Lindungi Anak: Jangan Sampai Ada Lost Generation
“Pastikan warga pasien Covid-19 di tempat isolasi itu makannya cukup, obat dan vitaminnya cukup, dan dipantau terus perkembangnya. Toh anggaran daerah tersedia untuk penanggulangan Covid-19, pakai itu agar masyarakat merasakan negara hadir di tengah kondisi sulit ini,” ujarnya.
Mantan Menko PMK ini menyerukan gotong royong dan solidaritas sesama anak bangsa dalam menghadapi pandemi Covid-19, sebagaimana yang sudah terjadi di sejumlah daerah selama ini. Tindakan kekerasan bukanlah ciri bangsa kita.
“Kita ini bangsa yang welas asih, penuh kasih sayang. Welas asih kita tidak boleh sekecil virus yang kita kawan, tetapi harus sebesar harapan sesama saudara kita, tetangga kita, yang butuh pertolongan dan kesembuhan,” katanya.
Sebelumnya, Jhosua Lubis, keponakan warga tersebut menuturkan, masyarakat setempat memperlakukan pamannya seperti binatang.
Menurut Jhosua, peristiwa itu terjadi pada Kamis (22/7/2021). Penganiayaan itu bermula dari penolakan warga usai paman Joshua positif terpapar Covid-19.
"Awalnya karena tulang (paman/om) saya dinyatakan positif Covid-19. Kemudian isolasi mandiri di rumah, namun ada penolakan dari masyarakat setempat,” kata Joshua pada Sabtu (24/7/2021), dilansir dari Kompas.com.
Baca Juga: Wakil Ketua DPR Ajak Kelompok Oposisi untuk Bersama Lawan Covid-19
Warga setempat pun mengusir paman Jhosua dari kampungnya. Paman Jhosua pulang ke rumah karena ingin melakukan isolasi mandiri (isoman) sesuai anjuran dokter.
Saat hendak pulang, warga beramai-ramai menganiaya paman Jhosua dengan menggunakan kayu. Warga juga mengikat paman Jhosua.
"Paman saya diikat, diseret, dan dipukul masyarakat seperti binatang," ujar Jhosua.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.