SOLO, KOMPAS.TV - Pemerintah mencatat angka kematian Covid-19 tertinggi sejak pandemi pada Jumat (23/7/2021). Dalam sehari, 1.566 jiwa meninggal di seluruh Indonesia jelang berakhirnya PPKM berlevel.
Rekor kematian tertinggi Indonesia sebelumnya tercatat pada Kamis (22/7/2021) dengan 1.449 jiwa meninggal dalam waktu 24 jam.
Dengan itu, pasien Covid-19 yang meninggal telah mencapai 80.598 jiwa sejak awal pandemi.
Baca Juga: Kisah Tim Pemulasaraan Jenazah Covid-19, Sedih Banyak Pemakaman hingga Diminta Tanggung Jawab
Lima provinsi di Pulau Jawa kembali menjadi penyumbang terbanyak kematian Covid-19 selama 24 jam terakhir.
Provinsi Jawa Tengah menjadi wilayah dengan angka kematian Covid-19 terbanyak dengan 446 jiwa meninggal.
Berikut daftar 5 provinsi dengan angka kematian harian Covid-19 tertinggi pada 23 Juli 2021:
1. Jawa Tengah mencatat 446 pasien Covid-19 meninggal dan tambahan 4.498 kasus positif baru.
2. Jawa Timur mencatat 349 pasien Covid-19 meninggal dan tambahan 6.912 kasus positif.
3. DKI Jakarta mencatat 157 pasien Covid-19 meninggal dan tambahan 8.033 kasus positif.
4. Jawa Barat mencatat 156 psien Covid-19 meninggal dan tambahan 8.925 kasus positif.
5. DI Yogyakarta mencatat 97 pasien Covid-19 meninggal dan tambahan 1.431 kasus positif.
Meski begitu, angka kematian ini masih memiliki catatan tersendiri. Kelompok relawan Lapor Covid-19 menemukan ada perbedaan data pemerintah dengan kondisi di lapangan.
"Data yang kami kumpulkan ini menggambarkan fenomena puncak gunung es. Jadi, kematian orang yang meninggal di luar fasilitas kesehatan, kami menduga jauh lebih tinggi," ujar salah satu inisiator Lapor Covid-19 Ahmad Arif pada Kamis (22/7/2021), dikutip dari Tribunnews.
Baca Juga: Cerita Bocah 10 Tahun Sendirian Isolasi Mandiri di Rumah Usai Ayah dan Ibu Meninggal karena Covid-19
Ia memberi contoh, temuan data berbeda ini terlihat di Kota Malang, Jawa Timur. Data pemerintah menunjukkan tidak ada sama sekali kematian di Malang pada 19 Juli 2021.
Padahal, ketika tim Lapor Covid-19 mengecek langsung ke lapangan, ada 26 orang dimakamkan dengan protokol kesehatan Covid-19.
Analis data Lapor Covid-19, Said Fariz Hibban mengatakan, pihaknya telah mencatat data Covid-19 dari dinas kabupaten/kota.
Lapor Covid-19 kemudian membandingkan total angka dari data dinas dengan data pemerintah pusat. Mereka menemukan selisih angka kematian Covid-19 cukup besar.
“Jadi gap-nya agak lebar, sekitar 20 ribu kasus lebih,” beber Said dalam konferensi pers, Kamis.
Baca Juga: Ayahnya Meninggal Akibat Hoaks Covid-19, Helmi: Kita Harus Tabayun dengan Semua Informasi
Sumber : Tribunnews
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.