Baca Juga: Pemerintah Diminta Tak Telat Berikan Bansos Tunai Jika PPKM Darurat Diperpanjang 6 Minggu
Lalu, angka positivity rate ada di angka 26,9% pada Senin. Keesokan harinya, positivity rate turun menjadi 21,09%. Kini, positivity rate Indonesia menjadi 22,6%.
Nadia mengatakan, ada pertambahan jumlah tes di seluruh provinsi di Jawa-Bali yang menerapkan PPKM Darurat.
“Jumlah tes antigen dan swab PCR di Jawa-Bali bertambah sekitar 2.300 orang per hari. Lebih dari setengah pertambahan harian ini berasal dari Jawa Timur dan DKI Jakarta,” ucapnya.
Meski begitu, Nadia mengakui target tes Covid-19 masih belum tercapai. Baru DKI Jakarta yang memenuhi target jumlah tes per hari.
Sementara, Provinsi DI Yogyakarta masih membutuhkan waktu 2 minggu untuk mencapai target. Lalu, provinsi lainnya di Jawa-Bali membutuhkan waktu 1 sampai 3 bulan untuk memenuhi target jumlah tes harian.
“Peningkatan jumlah tes masih perlu dipercepat. Capaian rata-rata testing 124 kabupaten/kota PPKM Darurat pada 3-13 Juli 2021 adalah sebesar 33,61%,” kata Nadia.
Baca Juga: Dua Hari Berturut-turut Kasus Harian Covid-19 Indonesia Tertinggi di Dunia
Sebelumnya, pakar wabah atau epidemiolog Griffith University, Dicky Budiman, memperingatkan soal tingginya angka test postivity rate.
"(Kalau ingin) disebut pandemi terkendali, test positivity rate harus paling tinggi 5 persen. Di atas itu, namanya tidak terkendali," kata Dicky, dikutip dari Kompas.com, Selasa (13/7/2021).
"Apalagi di atas 10 persen. Namanya, ya, sangat tidak terkendali. Kita sekarang ada di atas 20 persen, tinggi banget."
Sumber : Kompas TV/Kompascom
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.