JAKARTA, KOMPAS.TV- Indonesia menjadi salah satu negara di dunia yang sering kali diguncang gempa.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pun mencatat hingga pertengahan 2021 ini, sudah ada lebih dari 4.700 kali gempa di Tanah Air.
Hal ini seperti yang disampaikan Koordinator Bidang Mitigasi Tsunami dan Gempa Bumi BMKG Dr. Daryono yang menyebut, BMKG mencatat sebaran aktivitas gempa di Indonesia selama periode Januari hingga Juni 2021 tercatat 4.701 kali dengan rata-rata 783 kali gempa per bulan.
Baca Juga: Gempa 5.2 M Guncang Sumba Tengah, Getaran Terasa Hingga Bima dan Labuan Bajo
Sedangkan pada bulan lalu, Daryono mencatat gempa 845 kali di wilayah Indonesia.
“Gempa dirasakan 69 kali, magnitudo lebih dari M5,0 sebanyak 22 kali, dan magnitudo kurang dari M5,0 sebanyak 823 kali,” tulis Daryono melalui pesan medsos, 5 Juli 2021 lalu.
Terkait gempa yang terjadi pada Jumat (9/7/2021) malam di Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, Daryono menyebutkan bahwa guncangan dirasakan di Gorontalo, Kotamobagu, Bolaang Mongondow Timur, Bolaang Mongondow Selatan, Pohuwato dan Bone Bolango III - IV MMI, Luwuk III MMI, Taliabu II – III MMI, serta Manado dan Tibawa II MMI.
Baca Juga: Zaskia Mecca Curhat di Medsos Panik saat Gempa di Yogyakarta Pagi Tadi
Modified Mercalli Intensity atau MMI merupakan satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi.
Menurut BMKG, IV MMI menggambarkan guncangan dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik, dan dinding berbunyi. Sedangkan III MMI menggambarkan getaran dirasakan nyata dalam rumah dan terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
Skala II MMI mendeskripsikan getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Baca Juga: Gempa 5,1 M Guncang Gunungkidul DIY, Sebabkan 16 Rumah di Desa Purwosari Rusak
Sebagaimana diketahui, warga Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan dibuat panik hingga keluar rumah saat gempa dengan magnitudo (M)5,9 terjadi semalam, pukul 20.31 WIB.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat melaporkan gempa tidak memicu terjadinya tsunami.
BPBD Kabupaten Bolaang Mongondow juga menginformasikan warga Kecamatan Bolaanguki, Kabupaten Bolaang Mongodow Selatan, Provinsi Sulawesi Utara, merasakan guncangan sedang dengan durasi 3 hingga 5 detik.
Pasca kejadian BPBD setempat segera berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mendapatkan situasi lapangan.
BMKG melaporkan parameter gempa M5,9 berpusat 52 km barat daya Kecamatan Bolaang Uki, Bolaang Mongondwo Selatan dengan kedalaman 106 km.
Titik pusat gempa berada di laut.
Baca Juga: Aksi peduli korban gempa Maluku Tengah
“BNPB telah berkoordinasi dengan BPBD setempat untuk mendapatkan informasi dan terus memonitor situasi terkini pasca kejadian,” tambah Abdul Muhari, Ph.D, Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB dalam keterangan tertulisnya semalam.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.