Seperti diketahui, bahwa virus corona varian Delta, varian Delta atau B.1.617.2 yang ditemukan di India, mulai tercatat hadir di Indonesia, dan menjadi salah satu pemicu lonjakan kasus positif Covid-19 di Tanah Air.
Masuknya ratusan WN India pada akhir April 2021 seperti menjadi penanda bahwa Indonesia belum benar-benar memperhatikan pintu masuk, terutama memantau warga negara asing yang masuk dari wilayah yang menjadi perhatian dunia seperti India.
Sebab, penularan varian Delta di Indonesia terjadi dari mereka yang memiliki riwayat perjalanan dari luar negeri dan sebagian kasus akibat transmisi lokal.
Awalnya virus ini terdeteksi di Jakarta. Saat itu ditemukan dua kasus. Lalu kemudian varian Delta juga ditemukan di Kabupaten Kudus, Kabupaten Bangkalan hingga mendominasi di sejumlah wilayah di Indonesia saat ini.
Dari catatan Kementerian Kesehatan per 6 Juli 2021, ada 436 kasus varian Delta di Indonesia.
Saat ini, seperti dilansir dari Kompas.com, varian Delta merupakan yang paling mendominasi di Indonesia dibandingkan dengan varian Alpha, Beta, Eta, Iota maupun Kappa.
Dominasi varian Delta ini disebabkan karena varian tersebut memiliki kemampuan menular yang sangat tinggi dibandingkan dengan varian lainnya.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Penyintas Tergerak Donorkan Plasma Darah Konvalesen
Kata para pakar kesehatan, seharusnya penularan varian Delta termasuk varian lainnya di Indonesia bisa dicegah bila sejak awal pemerintah memperketat pintu keluar masuk Indonesia.
Menurut ahli epidemiologi dari Griffith University Australia Dicky Budiman, pemerintah harus mampu memperkuat skrining di setiap pintu masuk.
"Itu (penutupan pintu masuk) tidak mengharuskan ditutup, tapi yang dilakukan adalah penguatan skrining di pintu masuk yang selama ini Indonesia lengah dan lemah karena regulasinya yang saya kritik dari awal," kata Dicky saat dihubungi Kompas.com, Kamis (8/7/2021).
Dicky mengatakan, durasi karantina bagi pelaku perjalanan dari luar negeri idealnya 14 hari, ditambah 7 hari khusus untuk pelaku perjalanan dari negara yang terdeteksi varian Delta dan Alpha.
Dicky Budiman menambahkan, bahwa dengan dominasi varian Delta di Indonesia, kita harus lebih bersiap terhadap lonjakan kasus yang diperkirakan memuncak di Jawa sekitar pertengahan Juli 2021.
"Pemerintah harus merespons data ini dengan benar. Pengalaman di banyak negara, untuk meresponsnya harus perkuat respons, apa pun vaksin harus dipercepat untuk mengurangi jumlah orang berpotensi jadi berat jika terinfeksi walaupun tetap bisa tertular,” pungkasnya.
Baca Juga: Ledakan Kasus yang Terjadi di India Dapat Dipelajari Untuk Indonesia | SATU MEJA THE FORUM (3)
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.