JAKARTA, KOMPAS.TV - Kasus infeksi Covid-19 pada anak-anak di Indonesia menjadi yang tertinggi di dunia, dan dianggap sangat mengkhawatirkan. Terlebih kini semakin merebak varian Covid-19 baru, yakni varian Delta.
Melihat kondisi itu, orang tua diimbau waspada untuk tetap waspada.
dr Rismala Dewi, selaku Dokter Spesialis Patologi Forensik KSM Kesehatan Anak RS Cipto Mangunkusumo, mengatakan secara umum Covid-19 saat ini sangat mengkhawatirkan.
"Dan pasti berdampak juga pada anak-anak," katanya dilansir dari Kompas.com, Jumat (25/6/2021).
Baca Juga: Jika Temukan Gejala ini Segera Bawa Anak ke Rumah Sakit | ROSI
Lebih lanjut, dr Rismala menjelaskan, sebenarnya infeksi Covid-19 varian Delta ini bisa menyebabkan gejala yang sangat bervariasi.
Khusus gejala Covid-19 pada anak, tambah dr Rismala, juga bisa bermacam-macam tidak khas. "Tapi banyak yang berhubungan dengan gangguan saluran cerna atau pernapasan," jelasnya.
Sebagai gambaran, berikut dr Rismala menuturkan beberapa contoh gejala Covid-19 yang umumnya terjadi pada anak akibat infeksi varian Delta.
Kata dia, gejala umum seperti demam mencret, batuk pilek, dan ruam-ruam di kulit.
Selain beberapa gejala itu, berikut beberapa gejala Covid-19 pada anak yang umumnya terjadi, dilansir dari Kompas.com.
Yakni demam batuk, sakit tenggorokan, sulit bernapas, kelelahan, sakit kepala, nyeri otot, mual-muntah, diare, nafsu makan menurun, kehilangan rasa atau bau dan sakit perut.
Jika anak mengalami beberapa gejala Covid-19 atas, ditegaskan Prof Rismala, orang tua diimbau untuk tidak asal memberikan pengobatan sendiri.
Segeralah untuk menghubungi dokter atau fasilitas layanan kesehatan pertama di sekitar rumah Anda.
Kendati belum dipastikan anak Anda terpapar Covid-19, tetapi menjaga agar tidak terjadi indikasi gejala yang lebih buruk lagi akan lebih baik.
Baca Juga: Hati-hati Long Covid Pada Anak | ROSI
Untuk diketahui, berdasarkan data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), kasus konfirmasi Covid-19 pada anak usia 0-18 tahun mencapai 12,5 persen.
"Ini artinya 1 dari 8 kasus konfirmasi Covid-19 adalah anak-anak," kata Prof DR Dr Aman Bhakti Pulungan SpA(K) FAAP, Ketua IDAI.
Sementara, data tingkat kematian atau case fatality rate pada usia tersebut pun meningkat mencapai 3-5 persen.
"Jadi ini kematian (anak akibat infeksi Covid-19) yang paling banyak di dunia," kata Prof Aman dalam Konferensi Pers bertajuk 5 Organisasi Profesi tentang Situasi Terkini Pandemi Covid-19 di Indonesia, Jumat (18/6/2021).
Baca Juga: Banyak Anak Positif Covid Siapkah Rumah Sakit Menanganinya? | ROSI
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.