Pemprov DKI berharap beroperasinya Rusun Nagrak mampu mengurangi beban yang ditampung Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran.
Karena nantinya, pasien yang tidak memiliki gejala di RSDC-19 Wisma Atlet Kemayoran bisa dipindahkan ke Rusun Nagrak agar penanggulangan berjalan optimal.
"Ini seperti satelit Wisma Atlet yang dulu digunakan orang bergejala ringan atau tanpa gejala, sekarang yang tanpa gejala diarahkan di sini (Rusun Nagrak)," ujar Anies.
Baca Juga: Lonjakan Kasus Covid-19 di Jakarta, Anies Rilis Peraturan WFH 75 Persen di Seluruh DKI!
Sementara itu, Pangdam Jaya Mayjen TNI, Mulyo Aji menjelaskan dengan adanya tren peningkatan pasien tanpa gejala, bersamaan dengan pasien bergejala Covid-19, pihaknya harus mempersiapkan langkah alternatif untuk membagi tempat perawatan.
Nantinya Wisma Atlet difokuskan untuk yang bergejala, sementara fasilitas isolasi di Rusun Nagrak untuk yang tidak bergejala.
Untuk dapat isolasi mandiri di Rusun Nagrak, prosesnya dilaksanakan seperti PPKM mandiri, dilaksanakan oleh empat pilar yakni danramil, kapolsek, camat, dan ada keterlibatan Puskesmas.
"Sekadar mengetahui, personel atau masyarakat di sana jika terkena, maka rujukan puskesmas atau empat pilar tadilah yang menentukan," ujar Pangdam Jaya Mulyo.
Baca Juga: Pengetatan PPKM Mikro di Jakarta: Seluruh Tempat Wisata dan Bioskop Ditutup
Rusun Nagrak memiliki lima tower yang difungsikan untuk penanganan Covid-19. Tower 1 sampai 4 sebagai ruang isolasi mandiri dan Tower 5 sebagai ruangan tenaga kesehatan.
Sebelumnya, Menkes, Panglima TNI dan Kapolri juga meninjau kesiapan Rusun Nagrak sebagai tempat isolasi terpadu pasien Covid-19 tanpa gejala atau OTG.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.