Baca Juga: Dapat Picu "Long Covid" , Tekanan Psikis Mesti Diperhatikan Penyintas
Ketiga, penyedia kesehatan atau dokter tidak secara otomatis mengaitkan gejalan dengan kesehatan mental.
Beberapa gejala post-Covid berkaitan dengan kesehatan mental. Sehingga, ada beberapa kelompok pasien yang khawatir kondisi post-Covid yang salah diagnosis, dan dianggap disebabkan oleh masalah lain.
Dari itu, CDC mendorong penyedia layanan kesehatan untuk lebih peka terhadap gejala-gejala yang ada. Lalu, menyelesaikan evaluasi klinis secara menyeluruh terlebih dahulu.
Terakhir, rekomndasi untuk melakukan terapi.
CDC mengatakan bahwa banyak kondisi post-Covid bisa membaik melalui terapi dan perawatan yang sudah ada.
Contohnya, jelas CDC, adalah penerapan latihan pernapasan untuk memperbaiki sesak napas.
Selain itu, membuat rencana rehabilitasi yang komprehensif juga dapat membantu pasien dengan keluhan long Covid.
“Dan mungkin termasuk terapi fisik dan okupasi, terapi wicara dan bahasa, terapi kejuruan, serta rehabilitasi neurologis untuk gejala kognitif," jelas CDC.
Baca Juga: Long Covid, Ini yang Dialami WNI Pertama di Indonesia yang Diumumkan Terkena Covid-19 Pasca Sembuh
Untuk diketahui, kondisi post-Covid adalah berbagai masalah kesehatan baru, kembali, atau berkelanjutan yang dapat dialami setelah pertama kali terinfeksi Covid-19.
Ia merupakan serangkaian gejala yang dapat berlangsung berminggu-minggu atau berbulan-bulan setelah pertama kali terinfeksi virus penyebab Covid-19 atau dapat muncul berminggu-minggu setelah terinfeksi.
“Long Covid bisa menimpa siapa saja yang pernah mengidap Covid-19, meski dengan gejala ringan, atau tanpa gejala,” tulis CDC.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.