Secara keseluruhan, progres konstruksi arena sepatu roda sudah mencapai 98,59 persen.
Kemudian, arena olahraga dayung dibangun tidak jauh dari Jembatan merah Youtefa yang membentang di atas Teluk Youtefa.
Pekerjaan venue dayung diawali dengan pembangunan pengaman pantai berupa reklamasi seluas 10.000 meter persegi oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Papua, Ditjen Sumber Daya Air.
Baca Juga: Persiapan Matang, Menpora: PON XX Digelar Oktober 2021 di Papua
Di atas lahan reklamasi tersebut selanjutnya dibangun gudang perahu seluas 1.750 meter persegi, ponton modular 521 meter persegi, gangway dua unit, dan satu unit menara finish setinggi 14,4 meter.
Sementara di area perairan dipasang satu unit menara start, lima unit menara pantau, delapan unit penanda jarak, delapan unit pancang penahan, dan dua unit obstacle canoe slalom.
Lintasan dayung yang dibangun memiliki panjang 2.200 meter dan lebar 81 meter yang dapat memuat sembilan jalur.
Dengan kontraktor pelaksananya yakni PT Nindya Karya (Persero) dan menggunakan biaya APBN sebesar Rp 16,9 miliar, saat ini progres venue dayung sudah mencapai 52,6 persen.
Baca Juga: BIN: Veronica Koman dan Benny Wenda Terdeteksi Manfaatkan PON 2021 Ciptakan Instabilitas di Papua
Terakhir, arena panahan dibangun di kawasan kompleks olahraga Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura.
Venue ini dibangun di atas lahan seluas 40.863 meter persegi dan memiliki luas bangunan 1.217 meter persegi dengan latar pegunungan Cycloop yang menjadi daya tariknya.
Dalam venue panahan terdapat lapangan bertanding seluas 10.100 meter persegi, dengan fasilitas pelengkapnya seperti sistem pembuangan air di bawah lapangan, penerangan, dan tata suara.
Selain itu, ada pula lapangan latihan seluas 8.207 meter persegi, sehingga progres keseluruhan dari venue panahan saat ini telah mencapai 99,68 persen.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.