JAKARTA, KOMPAS.TV - Pada 10 Juni 2021 pekan depan, fenomena Gerhana Matahari Cincin (GMC) dan fase bulan baru akan terjadi.
Sejumlah negara di dunia akan mengalami dan warganya dapat menyaksikan fenomena Gerhana Matahari Cincin ini. Apakah Indonesia termasuk di dalamnya?
Seperti dilansir dari laman LAPAN, Gerhana Matahari Cincin dapat disaksikan di Pulau Ellesmere dan Baffin (Kanada) serta Kawasan Siberia (Rusia) dengan ketampakan maksimum terjadi pada pukul 17.43 WIB.
Sementara itu, wilayah seperti Greenland, Islandia, Eropa, Rusia, negara-negara Asia Tengah, dan China bagian Barat dapat menyaksikan Gerhana Matahari Sebagian.
Baca Juga: Pengamatan Gerhana Matahari Cincin di Bali
Bagaimana dengan Indonesia?
Andi Pangerang, peneliti di Pussainsa LAPAN mengatakan, Gerhana Matahari Cincin pada 10 Juni 2021 nanti ternyata tidak bisa disaksikan dari Indonesia.
"Gerhana Matahari Cincin kali ini tidak bisa disaksikan di Indonesia. Bahkan, tidak mengalami Gerhana Matahari sebagian juga," kata Andi dikutip dari Kompas.com, Sabtu (5/6/2021).
Mengapa hal itu bisa terjadi? Menurutnya, wilayah di Indonesia tidak bisa menyaksikan karena bayangan penumbra bulan yang jatuh di permukaan bumi tidak melalui Indonesia.
Ia mengatakan, saat fenomena itu terjadi Indonesia tidak terkena bayangan penumbra bulan, maka bulan tidak akan menutupi matahari.
"Sehingga, matahari akan terlihat sebagaimana biasanya ketika tidak terjadi gerhana," kata dia.
Andi menjelaskan, di dalam astronomi ada elongasi atau separasi (sudut pisah).
Jika mengalami Gerhana Matahari Sebagian, maka elongasi antara bulan dan matahari akan lebih kecil dibandingkan jumlah dari jari-jari sudut matahari dan jari-jari sudut bulan.
Baca Juga: Momen Gerhana Matahari Cincin Sebagian, Warga Makassar Gelar Shalat Gerhana
Lalu, jika mengalami Gerhana Matahari Cincin, maka jari-jari sudut bulan yang tampak dari pengamat di bumi akan lebih kecil dibandingkan dengan jari-jari sudut matahari.
"Hal ini dikarenakan bayangan inti bulan (disebut juga umbra) tidak mencapai permukaan bumi, sehingga yang sampai ke permukaan bumi adalah bayangan yang arahnya berlawanan dengan umbra, disebut juga anti-umbra atau antumbra," paparnya.
Dia mengungkapkan, tahun ini tidak ada Gerhana Matahari lainnya yang bisa disaksikan dari Indonesia.
Gerhana Matahari Sebagian akan bisa disaksikan dari Indonesia pada 2 Agustus 2027 dan 22 Juli 2028.
Gerhana Matahari yang akan terlihat hanya Gerhana Matahari Sebagian karena terkena penumbra bulan.
"Tahun 2030 pun juga hanya terkena penumbranya saja, sehingga hanya mengalami gerhana matahari sebagian," kata Andi.
Baca Juga: Gerhana Matahari Cincin, Warga Aceh Jadi yang Pertama Melihat!
Lebih lanjut disampaikannya, Indonesia baru mengalami Gerhana Matahari Cincin pada 21 Mei 2031. Hanya wilayah Kalimantan Utara-Timur, Sulawesi, dan Kepulauan Maluku yang bisa menyaksikan.
Kemudian, pada 2042, Indonesia kembali mengalami Gerhana Matahari Cincin yang bisa disaksikan di Kalimantan, Sulawesi, dan pulau Timor (NTT dan Timor Leste).
Dia mengatakan, tidak ada siklus yang baku terkait Gerhana Matahari.
"Yang jelas, di setiap permukaan bumi, selalu mengalami Gerhana Matahari setidaknya 2 kali dalam setahun meskipun di tempat yang berbeda," tandasnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.