Menurut Giri, data-data selengkap begitu tidak mungkin datang dari pewawancara yang melakukan penilaian wawasan kebangsaan.
"Nah, informasi-informasi tersebut menurut saya, kalau tidak itu datang dari seseorang yang profesional mencari informasi, itu enggak akan dapat," ucap Giri.
Tidak hanya itu, lanjut Giri, ada sejumlah pertanyaan dalam tes wawancara TWK yang di luar koteks kebangsaan dan tidak patut dipertanyakan.
Ia mencontohkan pertanyaan yang diterima pegawai perempuan dan menggunakan hijab. Kata Giri, perempuan itu ditanya mengenai mau atau tidak mau melepas hijab untuk kepentingan negara.
"Kalau enggak mau [lepas jilbab - red] kamu mementingkan diri sendiri," ucap Giri.
Baca Juga: Ini Alasan Pimpinan KPK Tolak Cabut SK Penonaktifan 75 Pegawai yang Tak Lulus TWK
Soal pertanyaan sexism dan rasial, kata Giri, itu tidak boleh. Apapun bentuk asesmennya.
"Atau ditanya misalnya beberapa hal yang sexism atau rasial, itu enggak boleh sebenarnya, Apa pun metodologinya, berargumen bahwa itu metedologi untuk asesmen itu enggak boleh," terang Giri.
Seperti diketahui, sebanyak 1.271 pegawai KPK resmi dilantik menjadi pegawai negeri, Selasa (1/6/2021). Dan TWK masik meninggalkan stigma 'rapor merah' 75 yang tidak dilantik.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.