Baca Juga: Harun Al Rasyid Ungkap Lebih dari 5 Kasus Matang OTT KPK Terkendala Akibat TWK
Karena alasan itu, para pegawai KPK, termasuk Novel Baswedan percaya dan mengikuti TWK.
"Maka, kami kemudian berpikir positif dan mengikuti saja. Tapi, akhirnya masalahnya banyak,” kata Novel.
Usai tes, pimpinan KPK mengumumkan 75 pegawai tidak lolos. Belakangan, 51 pegawai akan dipecat, sedangkan 24 orang bakal menjalani pembinaan untuk menjadi ASN.
Novel berpendapat, pemecatan 51 orang itu bakal membuat orang-orang takut mengabdi untuk masyarakat karena tuduhan terkait organisasi terlarang.
“Orang-orang yang risiko pengabdian dan dedikasi terbaik dengan mudah disebut radikal atau Taliban. Saya khawatir ke depan orang-orang takut jika benar-benar membela kepentingan negara,” ujar Novel.
Ia juga mengatakan, pemberhentian 51 pegawai KPK ini dapat menghambat pemberantasan korupsi.
Baca Juga: KPI Sebut Indosiar akan Segera Ganti Pemeran Zahra Dalam Sinetron Suara Hati Istri
"Ini bukan hanya masalah menyingkirkan pegawai yang berpotensi dengan cara semena-mena. Tapi, saya melihat harapan masyarakat pada pemberantasan korupsi sungguh-sungguh terancam," tegasnya.
Selasa (1/6/2021) kemarin, 1.271 pegawai KPK telah dilantik menjadi ASN. Usai pelantikan para pegawai KPK, Firli membantah TWK adalah cara menyingkirkan beberapa orang.
“Jadi tidak ada upaya untuk menyingkirkan siapapun. Kami pimpinan tidak ada satupun niat untuk menyingkirkan seseorang. Tapi hasil TWK adalah hasil sendiri,” ujarnya saat jumpa pers di Gedung KPK, Selasa.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.