JAKARTA, KOMPAS.TV - Gamelan masuk nominasi Warisan Budaya Tak Benda Unesco tahun 2021. Seni musik asal Jawa, Sunda, Bali ini akan disidangkan di Komite Unesco pada 13 Desember 2021.
Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI telah mengajukan gamelan agar mendapat status warisan budaya dunia sejak 2019.
"Indonesia sudah memiliki sembilan warisan tak benda yang menjadi Warisan Dunia UNESCO. Salah satunya adalah batik yang berkaitan dengan produksi tekstil tradisional," ujar Kepala Sub Direktorat Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI saat itu Binsar Simanullang, Selasa (11/5/2019), dikutip dari Xinhua.
Baca Juga: Gerak Serempak Tari Saman Meriahkan UNESCO International Dance Day di Selandia Baru
Saat itu, pemerintah mengajukan gamelan bersama pantun dan pencak silat. Kini, pencak silat dan pantun telah diakui sebagai warisan budaya dunia, masing-masing pada 2019 dan 2020.
Dengan itu, ada setidaknya 10 budaya Indonesia yang menjadi warisan budaya Unesco, antara lain 9 jenis tari Bali, kapal pinisi, noken, tari saman, angklung, batik, keris dan pertunjukan wayang.
Indonesia masih akan terus mengajukan warisan budaya lain ke Unesco. Hingga 2019, pihak Kemendikbud telah mendaftar 1.086 warisan budaya tak benda dari Indonesia.
Pemerintah akan mengajukan warisan budaya Indonesia ke Unesco setiap dua tahun sekali. Untuk itu, pemerintah membentuk tim untuk memilih warisan budaya Indonesia.
“Kita ada tim yang akan menilai mana yang cocok dan urgent untuk diajukan ke Unesco dan dilakukan penilaian,” ujar Binsar saat itu.
Menurutnya, hal ini untuk melestarikan atau melindungi budaya Indonesia yang adalah identitas bangsa.
Baca Juga: Dukungan UNESCO untuk Penenun Indonesia dalam Perayaan Hari Perempuan Internasional
Baru-baru ini, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan akan mengajukan pula tempe sebagai warisan budaya dunia Unesco.
"Kami mendukung tempe dari ukuran saset sampai sebesar bata bisa ditetapkan sebagai warisan budaya dunia yang membutuhkan tahapan-tahapan," kata Sandiaga dalam Weekly Briefing Kemenparekraf di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin (24/5/2021), dikutip dari Kompas.com.
Sandiaga mengatakan, tempe adalah kuliner sehari-hari yang dekat dengan masyarakat Indonesia. Harapannya, predikat warisan dunia akan mendongkrak kinerja pariwisata Indonesia.
"Ingat tempe, ingat Indonesia, sehingga pariwisata Indonesia juga bisa terbawa," ujar Sandiaga.
Bila usulan tempe ini diterima Unesco, hal ini akan jadi kali pertama warisan kuliner Indonesia menjadi warisan budaya dunia.
Baca Juga: Ajukan Dangdut sebagai Warisan Budaya ke UNESCO, Sandiaga Uno: Dangdut is The Music of My Country
Usaha mengajukan tempe menjadi warisan budaya ini telah dilakukan sejak 2015 oleh Forum Tempe Indonesia (FTI), Perhimpunan Pakar Gizi (Pergizi) dan Pangan Indonesia bersama Institut Pertanian Bogor (IPB).
Pengajuan tempe sebagai warisan budaya dunia ini salah satunya karena makanan ini telah tercatat dalam dokumen dari abad 16-17, Serat Centhini.
Sementara, Kemenparekraf juga akan mengajukan dangdut sebagai warisan budaya tak benda UNESCO mewakili subsektor musik dalam ekonomi kreatif.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.