JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Bidang Pemenangan Pemilu, Bambang Wuryanto kembali menyerukan polemik PDIP dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Dia menyebut bahwa langkah partainya tidak mengundang Ganjar hadir dalam acara partai di Jawa Tengah yang menghadirkan Ketua DPP PDIP Puan Maharani sebagai bentuk teguran keras.
Pemilik nama sapaan Bambang Pacul itu menilai, tak diundangnya Ganjar merupakan langkah tegas Partai Banteng menegur kadernya.
Bukan tanpa alasan, Ganjar dianggap sudah tidak sejalan dengan pandangan PDIP.
Namun, Bambang enggan memerinci lebih lanjut.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Ternyata Sudah Bertahun-tahun Dievaluasi PDIP, Dianggap Tak Bisa Ditolerir
"Ketika Mbak Puan rawuh ke Jawa Tengah maka kami mohon maaf lah rapat DPD. Ya sudah dikasih lah peringatan dulu, biar nanti kita obrol, jangan diundang dulu," kata Bambang di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (25/5/2021).
Bambang pun membantah bahwa Puan dan Ganjar berebut kursi calon presiden (capres).
Menurutnya, peristiwa itu tak lebih dari sebuah peristiwa kecil.
Dia menyebut bahwa persoalan ini merupakan dinamika yang biasa terjadi di internal PDIP.
"Jadi itu sangat sepele, bukan soal rebutan Capres antara Mbak Puan dan Pak Ganjar," katanya.
Bambang lantas kembali menegaskan bahwa PDIP merupakan partai dengan instruksi yang tegak lurus kepada ketua umumnya, Megawati Soekarnoputri.
Oleh karena itu, menurut Bambang, bagi kader yang dianggap tidak rapat dalam barisan, hal itu menjadi tugasnya untuk mengingatkan agar masuk barisan kembali.
Baca Juga: Ganjar Disebut Bukan Kader Terbaik PDIP, Ketum GP 2024: Tapi Pas Lanjutkan Kepemimpinan Bangsa
Adapun sebelumnya, polemik PDIP tengah memanas setelah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tak diundang oleh Ketua DPP PDIP Puan Maharani dalam acara temu kader PDIP se-Jawa Tengah di Semarang pada Sabtu (22/5/2021) lalu.
Dalam memberikan arahan kepada kader PDIP se-Jateng, Puan Maharani melontarkan sindiran meskipun tanpa menyebut nama.
Puan mengatakan seharusnya sosok pemimpin tak hanya eksis di media sosial, melainkan di lapangan.
"Pemimpin itu menurut saya, ke depan ini adalah pemimpin yang memang ada di lapangan, bukan ada di sosmed," kata Puan.
Dalam perkembangan politik saat ini, elektabilitas Ganjar Pranowo memang terus meningkat terkait Pilpres 2024.
Di sisi lain, beredar informasi bahwa Puan Maharani juga memiliki keinginan untuk berkompetisi pada Pilpres 2024 mendatang.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.