Simpatisan ini berada di tengah-tengah masyarakat, dan selalu memberikan informasi kepada KKB.
Meski demikian, kata Kombes Iqbal, saat ini pihaknya tengah melakukan pemisahaan antara masyarakat dan simpatisan KKB.
"IT dan Peralatan kita cukup canggih untuk mengetahui dan memisahkan KKB atau masyarakat, ini yang kita lakukan sekarang," paparnya melansir TribunPapua.
Kombes Iqbal menuturkan, kemampuan bertempur KKB tidak sebanding dengan kehebatan pasukan TNI-Polri. Hanya saja faktor geografis lebih dikuasai KKB.
Lebih lanjut Iqbal mengatakan kondisi geografis dan medan yang sulit, namun kendala yang dihadapi itu tidak menyurutkan Satgas Nemangkawi dalam upaya penegakan hukum secara tegas dan terukur terhadap KKB.
Terbukti, dalam beberapa pekan penegakan hukum terhadap KKB di Kabupaten Puncak tidak terdapat korban dari masyarakat sipil, seluruhnya terindetifikasi baik melalui olah TKP maupun identifikasi drone IT.
Baca Juga: Anggota Satgas Nemangkawi Tertembak Saat Kontak Senjata dengan KKB di Puncak
Korban tewas, semuanya merupakan anggota KKB pimpinan Lekagak Telenggen.
Bahkan salah satunya ajudan pribadi Lesmin Waker yang merupakan komandan pasukan wilayah pintu angin.
"Sulitnya medan geografis tidak menyurutkan semangat Satgas Newangkawi dalam penegakan hukum secara tegas dan terukur terhadap Kelompok Teroris di Papua," paparnya.
Iqbal mengungkakan peringatan untuk KKB ini agar menyerah dan mulai berfikir bagaimana membangun papua dalam Bingkai NKRI
"Papua di hati, Bekerja Sepenuh Hati, NKRI Sampai mati," tutup Iqbal.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.