Oleh karena kondisi tersebut, dalam pengerjaaanya pun dilakukan dengan teknologi metode blasting (peledakan) yang bisa mempercepat waktu pengerjaan.
Sesuai Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Kawasan di Provinsi Jawa Timur, material hasil proses peledakan tersebut akan digunakan sebagai rest area dan agro park.
Baca Juga: Menhub: Pembangunan Pelabuhan Penyeberangan di Nusa Penida Ditargetkan Selesai Awal Tahun 2022
Sementara itu, pekembangan pekerjaan di Seksi 7 saat ini sudah mencapai 53,01 persen dan ditargetkan rampung pada Februari 2022.
Dengan pekerjaan utamanya adalah tanah galian, timbunan, dan jenis perkerasannya menggunakan aspal, serta pembangunan dua jembatan yaitu Jembatan Kenongo dan Jembatan Watusewu yang menggunakan jenis rangka baja dan kombinasi girder.
Baca Juga: Gubernur DIY Dukung Pembangunan Asrama Haji di Kawasan Bandara YIA Kulon Progo
Semakin ditingkatkannya kualitas jalur Pansela Jawa, harapannya konektivitas daerah di pesisir Selatan Jawa dapat semakin lancar, di samping potensi wisata di dalamnya.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono pun menyatakan akan terus mempromosikan jalur Pansela Jawa supaya semakin banyak orang yang tertarik melewatinya
"Karena tidak hanya jalannya yang bagus namun juga memiliki pemandangan yang indah (panoramic road) dan terdapat banyak obyek wisata,” kata Basuki, dikutip Kompas.com, Rabu (19/5/2021).
Baca Juga: Jokowi: Pandemi Covid-19 Memberi Pelajaran Luar Biasa dalam Perencanaan Pembangunan
Dengan demikian, dapat mengurangi kesenjangan dengan wilayah Pantai Utara (Pantura) Jawa yang potensi ekonominya lebih maju.
Penanganannya dilakukan melalui program Regional Road Development Project (RRDP) yang didanai oleh Islamic Development Bank (IDB) dengan masa pelaksanaan Agustus 2019-Februari 2023.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.