BEKASI, KOMPAS.TV - Polres Metro Bekasi membuka penyekatan di Kedungwaringin, perbatasan antara Kabupaten Bekasi dan Karawang pada Selasa (11/5/2021) dini hari untuk mengurai kerumunan.
Kapolres Metro Bekasi Kombes Hendra Gunawan mengaku, pihaknya terpaksa melakukan hal itu untuk mencegah klaster kasus Covid-19.
“Bukan meloloskan, jadi mengurai kerumunan atau kemacetan yang sudah banyak,” ujar Hendra kepada awak media, Selasa.
Baca Juga: 6 Tahun Tak Ketemu Anak, Mantan TKI Ini Ngotot Mudik: Saya Tak Mau Putar Balik, Lebih Baik Dipenjara
“Bahasanya mengurai arus lalu lintas supaya tidak terjadi kerumunan, karena kita tidak hanya penyekatan mudik saja tapi juga harus urai kerumunan supaya tidak jadi klaster,” imbuh Hendra, dilansir dari Kompas.com.
Hendra mengatakan, pihaknya sudah berkomunikasi dengan pos penyekatan di Kabupaten Karawang, Subang, Purwakarta, dan seterusnya.
Ini adalah siasat polisi agar para pemudik bisa terjaring di pos-pos penyekatan selain di Kedungwaringin.
“Jadi semuanya melakukan kegiatan pemutarbalikan. Jangan semua tertumpu di Kedungwaringin. (Kemacetan dini hari di Kedungwaringin) sampai 1 kilometer, tapi kita putar balik. Sebagian putar balik di Karawang, sebagian Purwakarta. Jadi bertahap,” kata Hendra.
Ia mengklaim, cara ini efektif mencegah masyarakat mudik.
Para pemudik yang mayoritas mengendarai motor bisa melewati pos penyekata menuju karawang, berdasarkan pantauan sekitar pukul 02.20 WIB.
Baca Juga: Jebolnya Penyekatan Pemudik di Kedungwaringin, Ini Kata Kakorlantas
Anggota kepolisian penjaga pos penyekatan mempersilakan pemudik melintas dengan perlahan.
Para pemudik melintas hingga kemacetan perlahan terurai. Sejumlah pemudik motor sempat menggeber-geber kendaraan mereka saat melintasi pos penyekatan.
“Terima kasih, Pak... terima kasih, Pak,” teriak para pemudik.
Para pemudik melintas dengan mudah. Sejumlah pemudik yang menggunakan motor sempat menggeber-geber motor saat melintasi pos penyekatan. “Terima kasih, Pak... terima kasih, Pak,” teriak para pemudik saat melintasi pos penyekatan.
Kemacetan sebelumnya terjadi lebih dari satu kilometer menjelang Pos Penyekatan Kedungwaringin-Karawang. Mayoritas kendaraan yang memenuhi lajur Jalan Raya Pantura adalah motor.
Baca Juga: Wiku Adisasmito Sebut 324 Zona Oranye Covid-19 Didominasi Daerah Tujuan Pemudik
Motor, mobil, truk hanya bisa bergerak perlahan. Beberapa kali pemotor mematikan mesin motor di tengah kemacetan.
Berbagai kendaraan di Jalan Pantura itu memiliki pelat nomor beragam, antara lain B, F, G, D, E, dan T.
Sementara, mayoritas pemotor terlihat membawa barang-barang berupa kardus, tas, dan lainnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.