Kompas TV nasional hukum

Beberapa Fakta Penangkapan Bupati Nganjuk Terkait Dugaan Suap Jual Beli Jabatan

Kompas.tv - 10 Mei 2021, 19:13 WIB
beberapa-fakta-penangkapan-bupati-nganjuk-terkait-dugaan-suap-jual-beli-jabatan
Bupati Nganjuk, Novi Rahman Hidhayat yang baru saja ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tercatat memiliki harta kekayaan senilai Rp116,8 miliar. (Sumber: Tangkapan layar Instagram)
Penulis : Baitur Rohman | Editor : Hariyanto Kurniawan

Baca juga: KPK: OTT Bupati Nganjuk Merupakan Rangkaian Penyelidikan Bareskrim Polri

Bareskrim dan KPK juga menyegel Ruang Sub Bidang Mutasi yang berada di utara Pendopo Pemerintahan Kabupaten Nganjuk.

Setidaknya, ada tiga ruang yang disegel dan dipasang police line oleh Dit Tipidkor Bareskrim Polri.

Diusung 3 Partai dalam Pemilihan Kepala Daerah

Novi Rahman Hidayat menjadi Bupati Nganjuk dengan wakilnya Marhaen Djumadi yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Hanura. Fakta tersebut berdasarkan keterangan dari Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.

Novi dan Marhaen memenangkan total 20 kursi dalam Pemilihan Bupati Nganjuk periode 2018-2023.

Namun, sikap pernah mendukung Novi Rahman Hidhayat sulit ditegaskan dari partai-partai yang pernah mengusungnya di Pilgub Nganjuk.

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto tidak dapat merespons langsung kabar OTT Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidhayat saat diwawancara KompasTV.

“Sebentar saya cari data dulu,” singkat Hasto Kristiyanto Senin (10/5/2021).

Sementara itu, Partai Kebangkitan Bangsa membantah Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidhayat sebagai kadernya.

Baca juga: PKB Tegaskan Bupati Nganjuk yang Terjerat KPK Bukan Kader Partainya

Bantahan itu dikirimkan Sekretaris Gerakan Sosial dan Kebencanaan DPP PKB Luqman Hakim dalam keterangan tertulis kepada KompasTV, Senin (10/5/2021).

“Bersama ini kami kirimkan link video di kanal Youtube yang berisi pengakuan langsung Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidhayat sebagai kader salah satu partai politik,” kata Luqman Hakim.

“Di mana partai politik tersebut bukan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB),” tambahnya.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x