Kompas TV nasional berita utama

TNI AD Kirim Pasukan Setan, Tim Elite untuk Buru KKB di Papua

Kompas.tv - 1 Mei 2021, 10:37 WIB
tni-ad-kirim-pasukan-setan-tim-elite-untuk-buru-kkb-di-papua
Kolase ilustrasi salah satu pasukan elite TNI AD yakni Yonif 315/Garuda TNI yang akan dikirim ke Papua untuk memberantas kelompok teroris, KKB Papua. (Sumber: grid.id)
Penulis : Gading Persada | Editor : Deni Muliya

JAKARTA, KOMPAS.TV- Perburuan terhadap personel Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua terus dilakukan.

Terkini, TNI AD mengirimkan salah satu tim elite mereka dari Yonif 315/Garuda ke Bumi Cenderawasih untuk memberantas kelompok-kelompok separatis.

Sebagai sebuah tim elite, tak tanggung-tanggung, para prajurit dalam tim berjuluk Pasukan Setan ini sudah terbukti dan berhasil menundukkan kelompok separatis di Timor Timur dengan nama Operasi Seroja dan bertugas di Daerah Operasi Militer alias DOM Aceh.

Pangdam III Siliwangi, Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto pun telah mengunjungi markas pasukan elit TNI AD yang bermarkas di Gunung Batu, Bogor, Jawa Barat tersebut.

Hal ini terungkap dalam keterangan resmi yang dibagikan Kodam III Siliwangi kepada media, Rabu (28/4/2021).

Baca Juga: Yenny Wahid Soal KKB sebagai Teroris: Tetap Fokus Wujudkan Masa Depan Papua yang Sejahtera

Dalam keterangan resmi itu disebutkan bahwa sejak beberapa waktu lalu, para prajurit Batalyon Infanteri 315/Garuda atau Yonif 315/Garuda TNI atau dikenal sebagai Pasukan Setan telah dilatih menembak runduk atau Sniper, bertempur hingga berpatroli di daerah hutan.

Kali ini, kehebatan Pasukan Setan ini akan diuji memberantas kelompok teroris KKB Papua.

Pasukan Setan masuk dalam Satuan Tugas Pengamanan Daerah Rawan (Satgas Pamrahwan) di Papua.

Mereka digembleng selama satu bulan sejak tanggal 27 Maret 2021 lalu di Bandung.

Latihan pratugas itu diharapkan menjadi bekal bagi para prajurit TNI AD itu ketika berlaga di daerah operasi rawan seperti Papua yang tingkat ancamannya cukup tinggi.

Pengiriman pasukan setan ini untuk mempertebal pengamanan di Papua.

Hal itu seiring dengan meningkatnya intesitas kontak senjata antara aparat keamanan Indonesia dengan KKB Papua.

Adapun jumlah pasukan setan yang akan dikirim menumpas KKB Papua ada 400 personel.

Baca Juga: Ini Alasan Pemerintah Memasukkan KKB di Papua sebagai Organisasi Teroris

Melansir dari Instagram resmi Kodam III Siliwangi, Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto memeriksa kesiapan Satgas Yonif 315/Garuda pada Selasa (27/4/2021).

Di markas Gunung Batu, ia disambut oleh Danrem 061/Surya Kancana Brigjen TNI Achmad Fauzi dan Komandan Yonif 315/Garuda Letkol Inf Aryo Priyo Utomo Sudojo.

Dalam kunjungannya itu, Pangdam Siliwangi sempat mendengarkan pemaparan kesiapan personel dan material dari Danyonif 315/Garuda yang juga menjabat sebagai Dansatgas Pamrahwan.

Setelah mendengarkan pemaparan dari Danyonif 315/Garuda, Pangdam Siliwangi langsung melakukan pemeriksaan seluruh kesiapan personel dan perlengkapan tempur perorangan maupun perlengkapan Satgas yang akan dibawa ke daerah penugasan Papua.

Pangdam III Siliwangi juga mengingatkan kepada seluruh Dankipur dan Danpos agar selalu memperhatikan anggotanya di daerah operasi.

Ia juga menyampaikan, seluruh pasukan yang ikut terlibat dalam operasi di daerah rawan harus menjaga soliditas dan nama baik satuan dan nama baik TNI.

Tak hanya itu, selama berada di daerah operasi seluruh pasukan harus saling menjaga satu sama lain, serta bertugas dengan penuh kewaspadaan.

Baca Juga: Lekagak Telenggen, Gembong KKB yang Paling Diburu TNI Polri Sempat Terlihat di Lokasi Kontak Senjata

"Seluruh prajurit Satgas Pamrahwan Yonif 315/Garuda agar Satgas Pamrahwan berangkat 400 dan kembali 400 prajurit lengkap bahkan berhasil sesuai harapan pimpinan," kata Pangdam III Siliwangi.

“Selamat bertugas, kami percaya para prajurit akan mampu melaksanakan tugas dengan baik, tugasmu penuh tantangan dan rintangan, tapi kaulah prajurit pilihan untuk bisa menyelesaikan tugas dengan baik,” tambahnya.

Perlu diketahui juga, prestasi pasukan Yonif 315/Garuda sangat moncer.

Pasukan ini hampir selalu berpartisipasi dalam melibas aksi pemberontakan di Indonesia.

Mulai dari pembersihan sisa-sisa G30S/PKI, penumpasan GAM di Aceh, hingga operasi Seroja di Timor Timur.

Lantas apa kehebatan Yonif Garuda yang berjuluk Pasukan Setan ini?

Melansir dari Tribunnews, pada tanggal 20 Agustus 1947 di daerah Cirebon terbentuk satu Kompi yang diberi julukan 'Pasukan Setan'.

Kompi ini sempat beberapa kali berganti nama, hingga akhirnya pada tanggal 1 April 1952 resmi diberi nama Batalyon 315/Garuda.

Sebagai persiapan sebelum dikirim ke Papua, anggota ‘Pasukan Setan’ ini menggelar sejumlah latihan salah satunya latihan menembak runduk yang dipimpin langsung Komandan Batalyon Infanteri 315/Grd, Mayor Inf Aryo Priyoutomo.

Baca Juga: Paniel Kogoya Habiskan Dana Lebih dari Rp1 Miliar untuk Pasokan Senjata KKB Papua, Ini Rinciannya

“Pada pelaksanaan latihan ini telah direncanakan sedemikian rupa sehingga sasaran latihan ini dapat meningkatkan kemampuan para prajurit bagi para penembak runduk yang akan melaksanakan Tugas Operasi Pamrahwan Papua,” ujar Aryo.

Sebelum menembak para prajurit dibekali materi teoritis tentang cara membuat kamuflase atau penyamaran, observasi medan serta teknik mengeksekusi sasaran.

Prajurit dilatihkan agar kamuflase mereka tidak terdeteksi oleh pengelihatan musuh saat melaksanakan tugas observasi medan dan sasaran.

Kemudian para prajurit Yonif 315/Grd menjalani praktik langsung latihan menembak runduk di lapangan.

Mereka secara bergilir diberikan kesempatan untuk mencoba dan mempraktekkan teknik maupun taktik sebagai penembak runduk.

Baca Juga: KSAD Ungkap Senjata yang Dibawa Kabur Pratu Lukuis saat Belot ke KKB: 2 Magasin Isi 70 Butir

Senapan dengan sistem bolt Action ini menggunakan munisi kaliber 7,62 x 51mm. Dengan bobot 6,82 kg, senapan ini memiliki panjang laras 650 mm yang di tambah dengan teleskop.

“Dalam pertempuran, penembak runduk memegang peran penting untuk bisa melumpuhkan lawan dari jarak jauh. Biasanya para penembak runduk ini tidak hanya digunakan untuk operasi penugasan melainkan juga menjalankan penugasan khusus seperti pengamanan VIP dan VVIP,” tandas dia.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x