Baca Juga: Sorotan: KKB Papua Ditetapkan Sebagai Teroris oleh Pemerintah
“Malah justru berpotensi memunculkan lingkaran kekerasan baru yang menimbulkan trauma, terutama bagi generasi masa depan, anak-anak kita termasuk anak-anak di Papua,” jelasnya.
Meski demikian, lanjut Yenny Wahid, bukan berarti tidak bisa bersikap tegas.
“Di sini saya perlu garisbawahi bahwa ketegasan berbeda dengan kekerasan. Ketegasan tetap wajib ditunjukkan terhadap hal-hal berkaitan dengan pelanggaran hukum dan konstitusi. Lebih-lebih terhadap tindakan yang dengan sengaja berusaha menginjak-injak nilai kemanusiaan itu sendiri,” kata Yenny.
Baca Juga: Ini Alasan Pemerintah Memasukkan KKB di Papua sebagai Organisasi Teroris
Lebih lanjut, Yenny mengatakan, sebagai pribadi ia mengenal baik Menkopolhukam Mahfud MD.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu sangat dekat dengan Gusdur yang selalu mengambil kebijakan dengan pendekatan humanistik.
Karena itu, Yenny yakin, penetapan pemerintah soal istilah kelompok teroris terhadap KKB Papua bukan dimaksudkan untuk menihilkan pendekatan humanis dalam menyelesaikan persoalan secara holistik di Papua.
“Karena itu pula, sekali lagi saya mengajak semua pihak tentu dalam porsinya masing-masing, untuk tetap bersama-sama mengawal dan mengupayakan agar siklus kekerasan tidak berlanjut di bumi Papua. Tekad kita satu, Papua sejahtera. Luka di Papua adalah luka seluruh Bangsa Indonesia. Senyum di Papua adalah senyum kita semua pula,” tegas dia dikutip dari Tribunnews.
Baca Juga: TNI Sebut Penembakan Kepala BIN Papua Diduga Dilakukan KKB Pimpinan Lekagak Telenggen
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.