BOGOR, KOMPAS.TV – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor memberlakukan kebijakan ganjil genap pada akhir pekan ini yakni Sabtu-Minggu, 1-2 Mei 2021.
Namun, penerapan ganjil genap akhir pekan ini bukan seperti aturan yang sebelumnya dilakukan.
Kebijakan ini hanya berpusat di seputaran Kebun Raya Bogor atau jalur sistem satu arah (SSA).
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto menyatakan, pemberlakuan ganjil genap akhir pekan dilakukan untuk mengurangi mobilitas warga.
Khususnya dalam mengantisipasi kerumunan jelang waktu berbuka puasa.
Baca Juga: Ganjil Genap Ditiadakan, Lalu Lintas Bogor Padat
Menurut Bima, kebijakan ini untuk mengingatkan warga Bogor agar tetap waspada terhadap penularan virus corona.
Terlebih, dalam beberapa hari belakangan ini, kasus Covid-19 di Kota Bogor mengalami kenaikan.
Oleh karena itu, kebijakan ganjil genap dirasa perlu kembali untuk diberlakukan.
"Ini untuk mengingatkan lagi warga Kota Bogor supaya tidak terlena. Kita lihat tempat-tempat sudah mulai penuh untuk bukber (buka bersama). Apalagi sekeliling pusat kota sudah mulai penuh, warga sudah banyak jalan-jalan. Ini belum selesai Covid-nya," ujar Bima Arya, Jumat (30/4/2021), seperti dikutip Kompas.com.
Bima menambahkan, aturan terhadap pengecualian ganjil genap masih tetap sama, yaitu kendaraan pengangkut bahan sembako, ambulan, kendaraan dinas milik Pemda dan TNI-Polri, dan ojek online.
Baca Juga: Pro Kontra Kesaksian Bima Arya di Sidang Rizieq Shihab soal Tes Usap di RS UMMI Bogor
Bima pun meminta kepada seluruh warga untuk memahami dan mematuhi kebijakan tersebut.
Adapun durasi ganjil genap akhir pekan di kawasan Kebun Raya Bogor berlaku dua jam, yakni mulai pukul 15.30 WIB sampai pukul 17.30 WIB.
"Yang melanggar kita putar balik. Ganjil genap hanya dua jam saja, di seputar SSA," ujarnya.
Terpisah, Kepala Polresta Bogor Kota, Kombes Susatyo Purnomo Condro menjelaskan, jalur di seputaran Kebun Raya Bogor atau SSA selalu padat ketika akhir pekan.
Baca Juga: Ada Yang Baru Nih! Kebun Raya Bogor Tambah Taman Ikonik
Menurutnya, perlu dilakukan pembatasan dengan ganjil genap meski waktunya tidak lama.
Hal tersebut juga dilakukan untuk membatasi mobilitas masyarakat menjelang waktu berbuka puasa.
Dalam catatanya pada hari Senin sampai Jumat, rata-rata kemacetan, kerumunan, karena orang pulang kerja.
Sementara di hari Sabtu dan Minggu ramai karena banyak warga yang keluar.
“Jalur di seputaran Kebun Raya Bogor ini jadi titik pertemuan dari semua wilayah di Kota Bogor. Sehingga upaya kami dengan ganjil genap ini mobilitas warga hanya dilakukan di wilayahnya saja. Kalau warga Bogor Timur ya buka puasanya di sana aja, jadi tidak cross," ujarnya.
Susatyo juga mengingatkan masyarakat agar menyesuaikan kendaraannya dengan tanggal ganjil genap.
Baca Juga: Pemkot Cabut Ganjil Genap Akhir Pekan Alasannya Buat Relaksasi Perekonomian Warga Bogor
Polisi, sambung dia, juga akan mengantisipasi kemacetan di ruas jalan lainnya dari kendaraan yang terkena ganjil genap.
"Kita sosialisasikan sehingga Sabtu-Minggu mulai ganjil genap. Kalau minggu depan tanggal 6-17 Mei ada penyekatan di batas kota. Menjelang itu kita akan mulai atur mobilitas antar kecamatan dengan ganjil genap ini," ujar Susatyo.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.